Makassar, teropongaspirasimasyarakat.com – Jika sebuah lembaga atau organisasi tidak aktif pimpinannya melaksanakan tugas maka yang jadi korban adalah anak buahnya.Ibarat anak ayam kehilangan induk berarti kesepian bahkan bisa kelaparan.Begitulah perumpamaan yang terjadi di lingkup Sekolah Menengah Keberbakatan Olahraga (SMANKO) yang beralamat di jalan Pajjaiang, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Dari pemantauan media ini di sekokah yang mencetak anak berprestasi olahraga ini terlihat sangat sepi bahkan disinyalir sekolah tersebut jarang ada dan bahkan tidak pernah ada kepala sekolah di tempat selama beberapa bulan terakhir ini.
Sumber di internal sekolah menyebutkan jika kepala sekolah tidak pernah datang melaksanakan tugas karena sakit.
Namun ada juga yang menilai kalau alasan sakitnya itu hanya akal akalan, karena tidak ada surat keterangan dokter.
Jika benar demikian maka ini sebuah pelanggaran yang tidak bisa di tolerir, ujar sumber itu.
Bahkan sejumlah orang tua siswa kesal, apalagi jika anaknya membutuhkan pelayanan administrasi sekolah dan harus mendatangi rumah kepala sekolah. Yang lebih fatal lagi kalau kepala SMANKO Drs.Jamal tidak ada di rumahnya, jadi sangat merugikan, anak kami, ujar orang tua siswa.
Bahkan orang tua siswa mengaku heran kenapa Diknas tidak menindak oknum Kepala SMANKO dan jangan terkesan pembiaran.
Bahkan diduga tak ada kepedulian perkembangan BDR anak-anak sekolah.
Sementara info lain yang diterima media ini juga mengungkapkan bahwa oknum Kepala SMANKO diduga membelanjakan sendiri dana BOS tanpa warga sekolah, sehingga hal ini juga perlu ditelusuri sistem pembelanjaannya. Sementara Sekretaris Disdik Sulsel H.Hery Sumiharto yang dikonfirmasi melalui whatsapp, mengarahkan untuk koordinasi dengan bidang yang membawahi sekolah tersebut, singkatnya.
Sementara Kabid Pembinaan SMA Idrus, M.Pd yang dikonfirmasi hanya mengatakan bahwa, maaf SMANKO bukan di bawah bidang SMA, ujarnya.
Lantas bagaimana dengan Kepala Bidang PKPLK Basri, M.Pd juga mengarahkan untuk koordinasi Kacabdis Wil I yang membawahi langsung sekolah tersebut. Kacabdis Wilayah I Makassar juga yang dikonfirmasi malah tidak memberi keterangan. Oleh karena itu Dinas Pendidikan Sulsel harus mengambil ketegasan agar tidak terkesan di masyarakat ada pembiaran.(Muh Ah)