Makassar Sulsel: teropongaspirasimayarakat.com
Ketua Pembina Yayasan Baji Minasa Dr. H. Jamaluddin, SE, M.Si membuka secara resmi Wibinar Nasional di Gedung Pasca Sarjana, Lt 3 Kampus STIE AMKOP Makassar, sulawesi selatan Senin, 20/12/2021.
Wibinar Nasional berthema “Bangkitkan Generasi Milenial, Kreatif & Inovatif Sebagai Agent Of Repair Di Era Disrupsi” merupakan Program Studi Kewirausahaan STIE AMKOP.
Dalam penyampaian laporan panitia yang dibacakan moderator Dr. Kurniaty, ST, MM, menyebutkan jumlah peserta sesuai registrasi sebanyak 481orang. Dan berhasil join sebanyak 441 orang yang terdiri dari Guru dan Pelajar SMA, SMK se-SulSel serta mahasiswa
Selain faktor jaringan yang tidak stabil, moderator Kuniaty juga menyampaikan permohonan maaf karena kapasitas server terbatas hanya 500 orang sehingga pendaftaran ditutup pada tanggal 18/12/2021 menunggu Wibinar Nasional sesi ke 2.
Memulai acara, moderator mempersilahkan Ketua Pembina Yayasan Baji Minasa sebagai Opening Spech. Berturut turut Ketua STIE AMKOP, dan Ketua Prodi Kewirausahaan, Roni Herison.
Dalam sambutannya, Dr. H. Jamaluddin, SE, M.Si sangat mengapresiasi kepada semua pihak sehingga acara ini terselenggara dengan baik.


Iyapun menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, para Kepala Sekolah, Pelajar dan Mahasiswa.
“Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Namun, di tempat ini, saya sampaikan bahwa STIE AMKOP akan terus bersama sama pemerintah dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui pendidikan yang bermutu berjiwa kewirausahaan,” kata Dr Jamaluddin.
Sementara itu, Keynote Speaker, Dr. Bahtiar Maddatuang, SE, M.Si mengatakan jika kegiatan yang kita laksanakan hari ini adalah untuk memberikan edukasi kepada para millenial agar menjadi wirausaha handal dengan mahir mengkonstruksi platform bisnis sebagai bagian dalam membangun peradaban bangsa.
“Saat ini, STIE AMKOP kian bergegas dan sudah menyiapkan semua jenjang pendidikan dimana putra putri anak bangsa dapat melanjutkan pendidikan di STIE AMKOP. Terutama, kita akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan generasi milineal berkarakter wirausaha,” beber dosen DPK Kemendikbud ini.
Memasuki materi, moderator mempersilahkan masing-masing narasumber tampil dan diberi waktu 20 menit memaparkan materinya.
Prof. Dr. Ansar, SE.,M.Si, Ketua Dewan Guru Besar PPS STIE AMKOP
(Materi: Program merdeka belajar & pengembangan soft skill generasi milenia).
Prof Ansar berkesimpulan bahwa pelajar dan mahasiswa adalah generasi milenial sebagai agent of repair. Mereka tidak hanya dituntut berprestasi, akan tetapi juga harus mampu bertransformasi, berinovasi, dimana kreatifitas sebagai syarat untuk ikut bersaing dalam era digital dan globalisasi.
Zulqadri Ansar, ST.,M.T : Dosen Institut Teknologi Sumatera. CEO Rekaspasial Indonesia (Konsultan Perencanaan Wilayah dan Kota). Ketua Rumah Penggerak. Mahasiswa Doctoral, Land Management, Technische Universitat of Munich Jerman.
(Materi: Peranan organisasi dalam membentuk generasi yang berkarakter).


Candidat Doktor Zulqadri Ansar berkesimpulan bahwa pemuda millenial harus mampu mengambil peran sebagai lokomotif pembaharu.
Menurutnya, dalam menghadapi revolusi indonesia 4.0 dan 5.0, diprediksi bahwa puncak industri diramalkan akan terjadi pada tahun 2030 sehingga generasi muda perlu dipersiapkan sebagai aset masa depan bangsa.
Fitrah Auliya Ansar, S.Hum.,M.Hum (Dosen UIN Raden Inten Bandar Lampung (Mahasiswi Program Doktor di Queen’s University Belfas UK Inggris)
(Materi: Pentingnya Bahasa dalam persaingan global; Pengalaman pertukaran pemuda ke India & Mahasiswa Doktor di Queen’s University Belfas UK Inggris).
Candidate doktor Fitrah Aulia Ansar menyimpulkan; Tak ada kata menyerah. Mahasiswa harus tekun, giat, serta disiplin sehingga bisa prestasi.
Menurutnya, kemajuan teknologi saat ini adalah tantangan dan bukan halangan. Belajar bahasa tidak harus di tempat kursus. Belajar bahasa bisa dilakukan dengan otodidak.
Elvira Pebriany Rachman (Pengusaha Milenial “Hak Cipta Taichan Bang Coker Jakarta Selatan), Materi: Kiat Merintis Usaha Kreatif Generasi Milenial.
Dalam kesimpulannya, Elvira mengatakan jika kompetisi global dibarengi arus informasi yang begitu kuat bukan menjadi penghalang.
Perkembangan informasi kata Elvira merupakan motivasi sekaligus menjadi peluang untuk berwirausaha, terkhusus kepada generasi milenial.
Dr. M. Saleh, SE.,M.Si (Ketua Inkubator Wirausaha & BUMDES STIE Amkop), Materi: Membangun Jiwa Kewirausahawan Bagi Generasi Milenial.
Dosen gaul ini, terus memotivasi peserta. Adik adik pelajar, mahasiswa jangan takut untuk keluar dari zona nyaman. Harus berani mencoba hal hal yang baru. Selalu berfikir positif untuk terus mendapatkan peluang.
Asdar Akbar, (Materi: Peranan Media sebagai sarana edukasi penyebaran informasi publik, pendidikan & bisnis).
Mantan aktivis Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI), Asdar Akbar yang akrab disapa OmBintang ini mengatakan jika era saat ini tak terhindarkan.
Arus informasi yang begitu cepat bukan untuk dihindari. Manfaatkan perangkat media sosial yang ada seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, twiter, dan tiktok secara benar.
Keberhasilan seseorang tergantung seberapa hebat memfungsikan media sebagai sarana komunikasi, serta menjadikannya sebagai panggung aktualisasi diri.
Selain media memilki kekuatan positif, media sosial juga punya pengaruh negatif yang kuat dimana UU/14/2008, UU/11/2008, dan UU/19/2016 menjadi bukti bahwa kebebasan bukan tanpa batas.
Dalam closing statement, Dr Bahtiar Maddatuang mewakili Ketua Pembina Yayasan Bajiminasa, Dr. Jamaluddin tampil menyejukkan hati peserta dengan memberikan kabar gembira bagi semua peserta Wibinar Nasional.
“Peserta yang hadir dalam ruangan ini dapat Door Prize e-money dari Bank Mandiri. Bagi pelajar SMA, SMK yang mendaftar di STIE AMKOP akan di gratiskan biaya pendaftaran dan akan mendapatkan beasiswa satu semester. Dengan catatan harus memperlihatkan Sertifikat Wibinar Nasional,” tutup Ketua STIE AMKOP, Bahtiar Maddatuang.(Muh Ahmad).