Makassar, teropongaspirasimasyarakat.com| Kekecewaan tergambar diraut wajah salah satu ASN Disdik yang hendak mengakhiri pengabdiannya itu, di buktikan saat akan di lepas oleh Sekdisdik Sulsel H.Hery Sumiharto, SE. M,Ed. di Gedung Guru H.M.Jusuf Kalla senin 12 April 2021 lalu.
Sekertaris Dinas Pendidikan provinsi Sulawesi Selatan melepas empat purnabakti dilingkup tersebut, merupakan wujud kepedulian pimpinan, rasa kebersamaan hal itu sudah menjadi budaya, atau kebiasaan sekaligus suatu kehormatan dan rasa kebersamaan yang telah dilaksanakan di Gedung Guru HM.Jusuf Kalla, pelaksanaan kegiatannya memang sederhana namun historisnya itu dinilai sangat luar biasa, sebagaimana pula yang di utarakan oleh Kasubag Umum Hukum dan Kepegawaian Firdausi Topuriti, SE, MM. mengakui kalau kegiatan ini sangat luar biasa. Memang kelihatan sederhana, namun momennya itu dinilai sangat luar biasa, karena pelepasan empat ASN ini sekaligus silaturahim bersama semua staf lingkup Diknas Pendidikan Sulawesi Selatan dalam menyambut bulan puasa atau bulan suci ramadhan 1442 Hijriah.
Momen seperti ini silaturahimnya terlihat sangat kekeluargaan dan rasa kebersamaan, yang saling menyapa dan berjabat tangan terlihat sangat akrab. Dalam momen ini, kehadiran semua staf lainnya dilingkup Diknas tersebut menurutnya salah seorang staf dilingkup tersebut menambahkan, kalau acara ini memang sempat tertunda atau molor waktu, karena menunggu kehadiran Kadisdik Prof Jufri namun sampai acara dilaksanakan Kadis tak kunjung hadir diacara tersebut.
Salah seorang ASN purnabakti mengatakan bahwa
momen seperti ini mestinya Kadis Pendidikan tidak menyepelekan hal itu, karena sudah menjadi budaya kebersamaan yang akrab itulah ciri khas kebersamaan sejak jaman Kanwil sampai sekarang ujarnya.

Sementara Ketua Lembaga Monitoring Kinerja Aparat Negara menyoroti, menurutnya beliau itu sepertinya gaya kepemimpinan mereka dinilai bergaya kampus, seakan akan beliau tidak ada kepedulian dalam hal hal seperti, namun hal itu mestinya Kadis meluangkan waktunya sejenak untuk hadir dalam acara itu karena hal ini hanya sekali seumur hidup bagi ASN yang akan mengakhiri statusnya sebagai ASN alias pensiun namun saya melihat Kadis lebih cenderung melakukan kunker perjalanan ke daerah daerah, mungkin karena gaya penyambutan dimana daerah di kunker beliau merasa itu kesenangan tersendiri dalam penyambutan dimana daerah yang dikunjungi.
Lanjut menambahkan, kalau kita melihat akhir akhir ini hampir setiap pekan namun tidak lanjut dari kunker Kadis dinilai tidak bisa di petik dari kunker Kadis untuk peningkatan mutu pendidikan, di daerah ini, tidak terlihat apa yang bisa di petik dalam peningkatan pendidikan di daerah ini ujarnya.
Lanjut menambahkan sebagai pemerhati pendidikan dalam keterangannya bersama masyarakat simpatisan pendidikan lainnya menyesalkan kunker yang dilakukan akhir akhir ini dinilai hanya modus untuk bersenang senang saja, didaerah bahkan ada yang menilai itu merepotkan sekolah atau daerah yang dikunjungi karena pengikutnya Kadis kunker lumayan banyak orang yang ikut itu dipertanyakan.
Dari mana dana kunker yang dipakai, ujar Ketua Lemkira mempertanyakan. ( Muh Ah).