MAKASSAR, 𝗧𝗘𝗥𝗢𝗣𝗢𝗡𝗚𝗔𝗦𝗣𝗜𝗥𝗔𝗦𝗜𝗠𝗔𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗞𝗔𝗧.𝗖𝗢𝗠 — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan hibah lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan Politeknik BPOM. Penandatanganan berlangsung di Aula Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, beberapa waktu lalu.
Politeknik BPOM ini akan menjadi lembaga pendidikan pertama di Indonesia Timur yang secara khusus fokus pada pengawasan obat dan makanan. Proyek pembangunan direncanakan dengan skema pembiayaan multiyears dan estimasi anggaran mencapai Rp1,7 triliun.
Gubernur Sulawesi Selatan menegaskan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Sulsel dan Indonesia.
“Insya Allah, Pemprov Sulsel akan mendapatkan minimal 10% kuota afirmasi bagi siswa-siswi berprestasi dari SMA dan SMK se-Sulawesi Selatan untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik ini,” ungkapnya.
Selain itu, para lulusan Politeknik BPOM juga berpeluang besar mendapatkan ikatan dinas. Sekitar 50% lulusan diproyeksikan akan direkrut sebagai tenaga penyuluh BPOM dan ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia.
Pemerintah Provinsi Sulsel bersama BPOM RI berharap pembangunan politeknik ini berjalan lancar serta memberi manfaat besar bagi kemajuan pendidikan dan penguatan sistem pengawasan obat dan makanan di Tanah Air.
“Mari mendoakan semoga dilancarkan dan bermanfaat bagi peningkatan investasi SDM Sulsel dan Indonesia. Aamiin,” tandas Gubernur.(*)