MAMASA, 𝗧𝗘𝗥𝗢𝗣𝗢𝗡𝗚𝗔𝗦𝗣𝗜𝗥𝗔𝗦𝗜𝗠𝗔𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗞𝗔𝗧.𝗖𝗢𝗠 | 29 Juli 2025 – Sebanyak delapan pemuda dari Desa Rantebulahan, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, memutuskan untuk menempuh jalan berbeda dari arus perantauan dan urbanisasi yang marak terjadi di kalangan pemuda desa. Dengan semangat kemandirian, mereka memulai usaha bertani secara mandiri di atas lahan sendiri tanpa dukungan dana atau sponsor eksternal.
Inisiatif ini muncul dari tekad untuk hidup mandiri dan kembali mencintai tanah kelahiran. Meski terbatas dari segi modal, peralatan, dan pengalaman, delapan pemuda ini sepakat untuk memulai dari nol—membersihkan kebun, mengolah lahan, dan merancang komoditas pertanian yang akan mereka tanam secara swadaya.
“Kami tidak punya modal besar, tidak punya alat canggih. Tapi kami punya kemauan dan keyakinan. Ini tanah kami, dan kami ingin hidup dari tanah ini,” ujar Nasrul, salah satu anggota kelompok.
Langkah ini menjadi simbol kebangkitan semangat bertani di kalangan generasi muda desa. Dengan semangat gotong royong dan belajar langsung dari para petani senior, mereka membuktikan bahwa kemandirian bisa dimulai dari keberanian untuk bergerak.
“Kalau kita tidak mulai sekarang, lalu kapan? Kalau bukan kita, siapa lagi?” tegas Askin, anggota lainnya.
Gerakan kecil ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di daerah lain untuk tidak bergantung pada kota atau bantuan luar, melainkan membangun masa depan dari kekuatan lokal dan kerja keras sendiri. TAMC