
Makassar:teropongaspirasimasayarakat.comLangkah awal asesmen guru skolastik untuk tambahan guru smart school dilaksanakan di gedung jusuf kalla dinas pendidikan provinsi sulawesi selatan jalan perintis kemerdekaan KM 10 Tamalanrea makassar. Dihadiri Prof Hazah opu TGUPP sebagai pemateri, dan kepala PTIK disdik sulsel. Elix S.Pd., kapala seksi media pembelajaran PTIK Disdik, Dr. Andi Zulchaeri Akbar, S.STP, MM, kepala TU, PTIK disdik, Dr.Faharuddin S.STP. M.AP.
Sekretaris dinas pendidikan provinsi sulawesi selatan, Drs. Harpansa. MM. ditemui media terkait Asesmen guru pengajar skolastik yang dilaksanakan sebagai lanjutan program smart School yang disebut guru skolastik intinya itu sehingga ada peruntukannya sekarang ini untuk perubahan regulasi untuk siswa baru masuk perguruan tinggi negeri itu adanya tes guru sklastik maka itu Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menindak lanjuti sebagai langkah awal.

Regulasi itu salah satu yang kita lakukan ini adalah untuk memaksimalkan pembelajaran pada Smart School yang kita miliki guru dan sudah mengajar di smart school 70 orang telah melaksanakan tugas dengan baik pada tahun 2022. Sekarang ini dengan langkah awal telah memilih 38 orang guru umum, disamping ada guru smart school dan ada juga guru dari berbagai prestasi seperti guru inovasi, guru penggerak, dll. tersaiat juga 3 guru bahasa daerah. Sebagai jangkah awal, memilih 9 guru pengajar skolastik dan 3 guru bahasa daerah. Jadi terdapat 12 guru yg disiapkan bukan Januari ini masuk dalam Program Smart School.
Harpansa menambahkan bahwa disamping itu kita juga berencana mengambil atau merekrut beberapa guru pengajar skolastik dari luar Dinas Pendidikan, apakah itu dari non ASN dan lainnya mungkin nanti diantaranya diambil dari bimbingan-bimbingan belajar yang ada di Makassar,ucapnya

Tes guru pengajar skolastik ini kita harus membenahi dan mensosialisasikan sekaligus melaksanakan artinya kita harus banyak memberikan pelatihan-pelatihan kepada anak-anak peserta didik di sekolah.
Pemahaman-pemahaman kepada anak-anak tentang tes skolastik ini di samping itu juga kita melakukan terhadap guru muatan lokal bahasa daerah juga ada 3 orang yang kita asesmen, satu orang dari bahasa Bugis, satu orang bahasa Makassar, dan satu orang bahasa Toraja,
Awalnya kita berencana yang sesuai dengan populasi warga Sulawesi Selatan mengambil menjadi 3 daerah diantaranya dari Bugis dua dari Makassar dan satu dari Toraja, tetapi langkah awal ini kita ambil satu-satu saja dulu.
Diantaranya tiga suku besar yang ada di Sulawesi Selatan Ini bisa terwakili ya seperti itu, tapi bagaimana dengan tugas guru mereka yang berhasil tentu tidak terganggu tugas pokok di sekolahnya atau tugas lainnya di sekolah.
Harpansa menambahkan bahwa tugas pokoknya sebenarnya secara umum itu tidak terganggu sama dengan teman-teman lainnya yang sudah mengajar selama ini di Smart School itu , tugas pokok tidak terganggu karena ini hanya sebagai tugas pokok yang ada di sekolah masing masing maka ini perlu dijelaskan bahwa guru-guru yang di rekrut atau guru-guru yang masuk terpilih di smart school itu hanya guru yang mendapat tugas tambahan saja, sama sekali tidak ada hambatan dari tugas pokoknya sebagai guru pada sekolah masing masing, kita hanya betul-betul memanfaatkan teknologi yang ada kita miliki jelas, harpansa.
Selanjutnya, Kepala Bidang GTK dinas pendidikan provinsi sulawesi selatan Dr. H. Muhlis. MM, dalam wawancara terpisah terkait Assesmen Awal guru pengajar skolastik menjelaskan bahwa ini bukan rekrutmen tetapi merupakan Assesmen Awal utk tes kognitif para guru berprestasi, baik yg sudah masuk sebagai Guru Smart School pada tahun 2022, maupun guru inovasi, guru penggerak dan prestasi lainnya.

Kegiatan yang barusan tadi kita lakukan itu adalah assessment awal untuk rekrutmen guru pengajar skolastik ini adalah tindak lanjut dari pada Kebijajan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Republik Indonesia yang meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke 22 dengan nama Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Sejalan dengan itu, Pola penerimaan mahasiswa baru dengan istilah sekarang Skolastik , Oleh karena itu, mau tidak mau pasti kita akan menyelesaikan dengan kebijakan Nasional. Namun kita juga bersyukur karena adanya Arah Kebijahan Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Andi Sudirman Sulaiman dengan fokus mengukur Akselerasi kualitas lulusan Pendidkan Menengah Atas dengan meluluskan tamatan siswa pada seleksi Perguruan Tinggi Negeri. Hal ini tertuang dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2021-2023 pada Arah Kebijajan Tahun 2023.
Pelaksaan Program Prioritas Gubernur Sulawesi Selatan sehak tahun 2021 melalui Program Smart School. Pada tahun 2022 telah memulih guru terbaik sebanyak 70 orang dan telah melaksanakan tugas sampai dengan akhir Desember 2022. Program Smart School tetap berlanjut terus pada tahun 2023, namun ke 70 guru tersebut akan dilakukan evaluasi san pasti ada pengembangan, apalagi adanya kebijakan baru dengan guru pengajar skolastik.
Adapun tujuan tes bakat skolastik pada 3 komponen yaitu : mengetahui bakat, mengukur kemampuan keilmuan, dan mengukur tingkat kecerdasan intelektual (IQ). Sedangkan Subtes Skolastik pada 3 komponen, yaitu : Verbal, Kuantitatif, dan Penalaran.
Alhamdulillah dari hasil tes kognitif yang dilakukan, dipilih 9 orang guru pengajar skolastik terdiri atas 2 guru matematika, 2 guru bahasa Indonesia, 2 guru bahasa inggeris dan 3 guru umum. Ditambah untuk muatan lokan bahasa daerah denfan langkah awal 1 guru bahasa Bugis, 1 guru bahasa Makassar, dan 1 guru bahasa tana Toraja. Jadi ada 12 guru yg dipersiapkan lebih awal masuk studi pada awal Februari yang akan mengajar program smart school Disdik Provinsi Sulawesi Selatan.
Kedepannya tentu lebih banyaknya dibutuhkan guru pengajaran skolastik yang tersebar di 24 kabupaten/ kota se Sulawesi Selatan terkhusus pada sekolah mentega atas.
Disamping itu, guru smart school tetap dilanjutkan setekah dilakukan evaluasi dan dilakukan seleksi kembali pada bulsn Februari 2023. Jelasnya DR. Drs. H. Muhlis Mallajareng dengan tegasnya(Muh Ahmad),