MAKASSAR, π§ππ₯π’π£π’π‘πππ¦π£ππ₯ππ¦ππ ππ¦π¬ππ₯ππππ§.ππ’π | Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menerbitkan Surat Edaran No 100.3.4/14539/DISDIK dan ditujukan kepada seluruh Kepala SMA Negeri/Swasta se-Sulawesi Selatan.
Dalam edaran yang ditandatangani Kadis Pendidikan Iqbal Nadjamuddin, memberikan rekomendasi terkait penerapan program generasi terampil pada semua sekolah SMA di Sulsel.
“Hal ini terkait implementasi pembelajaran kokurikuler sesuai Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025,” ujar Iqbal, Jumat (7/11/2025).
Pihaknya merekomendasikan program generasi terampil, karena program itu sudah terbukti dalam kegiatan aksi nyata.
“Ini merupakan hasil kolaborasi dengan UNICEF dan Yayasan Indonesi Mengabdi yang telah berhasil diujicobakan di 18 SMA dengan dampak positif pada keterampilan abad 21 siswa,” papar Iqbal.
Program tersebut telah dimulai diujicobakan pada Maret 2025 lalu, untuk sekolah yang berada di Makassar, yakni SMAN 2, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 10, SMAN 12, SMAN 14 dan SMAN 18.
Sekolah di Gowa seperti SMAN 1, SMAN 3, SMAN 9, SMAN 10, SMAN 20 DAN SMAN 22.
Empat sekolah lainnya berada di Takalar, yakni SMAN 3, SMAN 4, SMAN 6 DAN SMAN 13)
“Besar harapan kami agar semua sekolah SMA di Sulsel, dapat memanfaatkan dan mengintegrasikan program generasi terampil, sebagai bagian dari pembelajaran kokurikuler di sekolah masing-masing,” tambah Iqbal.
Pihaknya pun mengirimkan berkas pendukung kepada semua sekolah, termasuk dokumen pendukung yang siap diakses, seperti modul, panduan, dan PPT Generasi Terampil.
Program generasi terampil ini dapat diimplementasikan pada semua sekolah, untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna, kreatif, dan relevan bagi murid.
Sementara menurut Yusran dari Yayasan Indonesia Mengabdi, menyampaikan bahwa program tersebut dapat meningkatkan keterampilan abad 21, literasi digital dan kewirausahaan remaja Sulsel, melalui pembelajaran berbasis proyek, berbasis masalah dan deep learning
“Pelaksanaan program ini awalnya terimplementasi melalui kegiatan P5 dan sekarang P5 terintegrasi dalam kegiatan kokurikuler,. Bentuk kegiatannya adalah proses pembelajaran selama 12 pekan” papar Yusran.
(Budi PPID Disdik Sulsel)












