JENEPONTO, π§ππ₯π’π£π’π‘πππ¦π£ππ₯ππ¦ππ ππ¦π¬ππ₯ππππ§.ππ’π | 31 Agustus 2025 β SMKN 10 Jeneponto menghadirkan suasana berbeda akhir pekan lalu. Ruang guru sekolah ini disulap menjadi pusat kreativitas dengan digelarnya Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Coding, SabtuβMinggu (30β31/8/2025).
Workshop menghadirkan Ristie Astuti, S.Kom., guru Informatika SMKN 10 Jeneponto, sebagai narasumber. Kegiatan ini bertujuan membekali guru dengan keterampilan coding untuk menciptakan media pembelajaran interaktif dan memotivasi siswa.
Para guru mengikuti alur pembelajaran sistematis, mulai dari memahami konsep dasar coding, membuat media interaktif sederhana, hingga merancang proyek siswa berbasis Project Based Learning (PjBL).
Sejumlah karya inovatif lahir dari tangan guru peserta workshop, di antaranya:
- Aan Fitriani β Layar Gambara, aplikasi Android untuk menggambar bentuk, mendukung pembelajaran Seni Rupa kelas X.
- Achsan Sulfiat β Hafalan Bahasa Inggrisku, aplikasi Android untuk menguji hafalan kosakata Bahasa Inggris dengan laporan perkembangan otomatis.
- Marina Anggraeni β SkinSmarina, aplikasi sederhana untuk menghitung kadar minyak wajah dan jumlah komedo sekaligus memberikan panduan kesehatan kulit.
- Nur Aliyah Syam β PanritaCalc, aplikasi perhitungan subnetting IP Address pada mata pelajaran TJKT, serta Website AR Lontara Colour berbasis Augmented Reality untuk mendeteksi warna dan memberikan kombinasi ideal dalam desain komunikasi visual.
Menurut Ristie Astuti, coding seharusnya tidak dipandang rumit, tetapi sebagai peluang bagi guru untuk memperkaya pembelajaran.
βCoding itu bisa dipelajari siapa saja, tidak hanya anak informatika. Dengan kreativitas, coding bisa membuat media yang menyenangkan, interaktif, dan sesuai kebutuhan mapel. Tujuannya bukan sekadar canggih, tetapi agar siswa merasa dekat dan termotivasi untuk belajar,β jelas Ristie.
Kepala SMKN 10 Jeneponto, Yocang Mallombasi, S.Pd., M.Pd., menegaskan pentingnya inovasi guru dalam menciptakan pembelajaran mendalam.
βBayangkan kalau setiap guru punya media interaktif berbasis coding untuk mapelnya masing-masing, dan setiap siswa mampu membuat aplikasi kecil untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pabrik inovasi pendidikan. Coding adalah keterampilan masa depan, dan kami dorong guru untuk mengintegrasikannya dalam pembelajaran,β tegas Yocang.
Workshop ini menjadi tonggak penting bagi SMKN 10 Jeneponto. Dengan semangat kolaborasi, coding kini resmi masuk ke kelas, membuka jalan bagi pembelajaran yang lebih kreatif, digital, dan bermakna.