Makassar : teropongaspirasimasyarakat.com.
Pada hari Jumat tanggal 20 Agustus 2021 keluarga besar kampung Buntusu kelurahan Tamalanrea kecamatan Tamalanrea ditimpa kesedihan atas berpulangnya ke Rahmatullah ibu Hasnah Daeng Teko, pukul 10.00 di kediamannya, jalan Buntusu poros NHP RW 1 Tamalanrea kecamatan Tamalanrea Makassar.
Almahumah Hasnah adalah anak dari seorang tokoh masyarakat kampung itu yang pernah menjadi ketua RW.06 di Buntusu. Bapak Daeng Sore dikenal di masa hidupnya sebagai tokoh yang sangat perhatian terhadap masyarakat karena banyak membantu orang yang kesusahan olehnya itu masyarakat tetap mempertahankan sebagai ketua RW dikampung tersebut di masa hidupnya.
Hasnah akrab disapa Daeng Teko, anak kedua dari empat bersaudara, yang tertua Daeng Seddo, kemudian almarhumah Hasnah, Haji Hamsah Daeng Dolo, Daeng Latif dan H. Haris.
Meninggalnya Hasnah membuat masyarakat Buntusu sontak terkejut. Menurut salah seorang warga terasa bagaikan mimpi khususnya kepada keluaga besar almarhumah Hasnah Daeng Teko.
Beliau meninggal seakan seperti mimpi ujar seorang warga sekaligus dia menambahkan kalau namanya ajal itu tidak ada yang mengetahui. Menceritakan kronologisnya Hasnah di pagi hari, karena dia adalah orang yang punya hobi beraktivitas mungkin aktivitas setiap harinya sudah menjadi hiburan baginya maka itu almahumah Hasnah, sempat menyapu dan membersihkan atau merapikan apa yang ada dalam rumah di pagi hari kisaran jam 08.00 dalam keadaan sehat walafiat dan tiba-tiba dia mengeluh ada yang sakit di dadanya dan sakit di bagian badang lainnya.
Waktu berjalan makin lama makin terasa sudah tidak tahan dan tidak bisa melanjutkan aktivitas bersih bersih dalam rumah, maka itu beberapa anaknya yang melihat ibunya ada kurang enak badan langsung memboyong ke tempat tidur di baringkan dan dirawat bersama sama oleh beberapa anak anaknya, agar mereka bisa terasa nyaman namun nyatanya usaha itu berhasil.
Ibu Hasnah perlahan lahan kembali perasaannya pulih seperti semula.
Menjelang waktu berjalan lagi sekitar satu jam ke depan Hasnah kembali kesehatannya menurun tekanan darah turun sampai titik terendah. Akhirnya sudah tidak bisa lagi tertolong dan menghebuskan napas yang terakhirnya.
Hasnah tergolong seorang tokoh masyarakat perempuan yang dikenal sangat akrab dengan masyarakat di kamoung itu. terkesan sama dengan peribadi bapaknya H. Daeng Sore yang sering membantu orang yang terdesak kesulitan atau menolong warga yang susah. Dia ramah dan murah senyum dan suka menyapa masyarakat, ujar salah seorang warga.
Ibu Hasnah menghadap sang pencipta innalillahi wainnailaihi rajiun. Dia meninggalkan lima orang anak dua putra dan tiga putri, masing masing salmah, Hasanuddin, Muh Yusuf, Sahruni biasa dipanggil Uni, dan Megawati.
Semua anaknya pada sudah berkeluarga maka atas mininggalnya ibu Hasnah menyisakan kesedihan yang mendalam namum mereka tetap sabar dan tabah serta ihlas mehadapi hal seperti itu. ujar warga (Muh).