Teropong Aspirasi Masyarakat
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • Login
  • Home
  • News
    • Semua
    • Daerah
    • Nasional
    Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan

    Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan

    86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG

    86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG

    Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa

    Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa

    Wamendagri Apresiasi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kota Makassar

    Wamendagri Apresiasi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kota Makassar

    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi
  • Home
  • News
    • Semua
    • Daerah
    • Nasional
    Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan

    Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan

    86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG

    86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG

    Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa

    Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa

    Wamendagri Apresiasi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kota Makassar

    Wamendagri Apresiasi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kota Makassar

    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
Teropong Aspirasi Masyarakat
Home News Daerah

UPAYA MENERBANGKAN PULAU DARI POSISINYA YANG TERAPUNG-APUNG

a.RISWAN by a.RISWAN
September 28, 2021
Reading Time:5min read
0
UPAYA MENERBANGKAN PULAU DARI POSISINYA YANG TERAPUNG-APUNG
Oleh: H. Muchtar ; SMAN 7 Pangkep

Pangkep :Teropongaspirasimasyarakat.com Kehidupan secara umum yang menopang kemajuan pulau dalam konteks kultural, mengalami akulturasi yang nyata tapi tidak terasa. Budaya kebiasaan masyarakat yang menjadi basis kehidupan orang kepulauan dulu dan sekarang berbeda sangat jauh.

RELATED POSTS

Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan

86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG

Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa


Menggunakan rentang waktu dua dekade saja dengan sifat alamiah geliatnya struktur sosial,
kita dapat gunakan mengamati penomena gerakan pada berbagai aspek kehidupan daerah
kepulauan, untuk mendapatkan gambaran tentang prilaku sosial budaya para pendahulu orang pulo,
hingga prilaku sosial orang pulau yang kekinian.


Pendahulu para penghuni pulau, jika ditelusur jejak historisnya, maka kita akan menemukan
perbedaan mendasar atas tiga klaster prinsif hidup masyarakat pulau, ketiganya terbias pada gaya dan prilaku keseharian pada semua tingkat umur orang orang pulo. Sejatinya memang klaster yang dimaksud disini hampir disifati oleh semua komunitas manusia pada setiap daerah, akan tetapi terhadap komunitas daerah kepulauan bermuara pada imbas kemajuan pengembangan seluruh aspek kehidupan.


Dimasa yang lalu, para tetua orang-orang pulo, memiliki daur hidup yang cukup sederhana,
rumah sederhana, pakaian dan perabotan yang sederhana bahkan sampai keinginan yang
sederhana. Diantara semua itu ada satu hal prilaku para tetua orang- orang pulau yang terlihat
sederhana tapi sangat mengagumkan, sebutlah itu hobi dan kebiasaan menanam tunas kelapa. Tidak
banyak orang yang hidup di generasi berikut memahami philosophy menanam tunas kelapa, mulai dari bendanya hingga maksud dan tujuannya kenapa menanam kelapa dan kenapa harus kelapa.


Seorang tua yang renta, terlihat menggali sebuah lubang kecil pada sebuah pinggir kebun, lalu
ditanya dengan kalimat kakek mau tanam apa ? kelapa jawab si kakek, loh kakek tau tidak kelapa
butuh waktu berapa tahun baru bisa berbuah, hemm guman si kakek tanda mengerti.


Seketika kakek balik bertanya, hei anak mudah pernahkah kamu makan kelapa?dan pernakah
kamu menanam kelapa?tahukah kamu kalau tanaman kelapa itu sungguh suatu tanaman yang
banyak sekali manfaatnya, mulai dari akar hingga diujung daun tanpa kecuali, dan tahukah kamu
kalau tunas kelapa yang saya tanam dalam usia setua ini, bukanlah untuk diri saya tapi nanti hasilnya akan dipetik oleh anak cucu generasi berikut. Inilah salah satu inti ketahanan wilayah kepulauan ditangan pendahulunya, artinya kepulauan dimasa yang lalu bisa kuat bertahan dan maju hingga beberapa generasi berikutnya karna para pendahulunya rela mengorbankan diri dan kepentingannya untuk kemaslahatan kehidupan generasi pulaunya. Para pendahulu pulau pada masa yang lalu rela dan tulus mengesampingkan kepentingan pribadinya yang jangka pendek, untuk membangun harapan demi kepentinga pulaunya dengan seluruh hayat hidup yang ada didalamnya generasi jangka panjang.


Meskipun pandangan ini tidak dibangun dari kajian data dengan prinsip ilmiah yang akurat,
akan tetapi nyata terlihat dan terasa bahwa kondisi tatanan yang fhilosophis telah hilang,
tergantikan dengan prinsip hidup baru yang instantif dari para pelanjut generasi pulau yang
kekinian. Mereka para penerima tongkat estapet hak huni kepulauan yang mungkin merasa atau
mengaku visioner, dengan tanpa sadar menciptakan gaya kebiasaan hidup baru yang seiring berjalannya waktu, menjadi pola hidup yang tidak berpihak pada kemajuan berbagai dimensi kehidupan kepulauan, termasuk didalamnya lembaga pendidikan dengan kualitasnya.

Buy JNews
ADVERTISEMENT


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ikut membentuk kebiasaan pada diri seorang
individu, khususnya pada tataran dinamika yang berbasis pada gairah dan ambisi. Sebelum terjadi
perkembangan teknologi yang demikian pesat, meski penulis tidak pasti tau sejak kapan itu terjadi. Saat itu para pendahulu penghuni pulau, hidup dengan tenang dipulaunya, menuangkan karya nyata yang membuat kehidupan pulaunya memiliki imunitas yang handal, tidak mudah dipengaruhi oleh sesuatu yang merugikan kepentingan jangka panjang.


Jaman berganti menyongsong kemajuan informatika yang demikian pesat, janji-janji kemudahan dipertontonkan sedemikian nyata, hingga tanpa terasa terbentuk generasi yang mengaku visioner dan senang dengan kemajuan walau harus pergi ke tempat yang jauh, perinsif seperti inilah yang menjadi penghambat atau bahkan menjadi racun bagi perkembangan wilayah kepulauan.


Tidak jelas bagi penulis tentang sejak kapan orang-orang pulau memiliki prilaku pragmatis seperti sekarang ini, dimana kalau diestimasi dari sisi jumlah, kira-kira diatas 70% populasi masyarakat memiliki gairah yang tinggi menyukai wilayah daratan daripada pulaunya sendiri. Sikap ini cukup signifikan mempengaruhi pengembangan berbagai aspek kehidupan orang pulo. Tidak dapat dipungkiri kejadian pragmatis yang melanda seluruh lembaga perangkat pemerintah dengan
orang-orang yang bekerja didalamnya, seperti misalnya Kantoran, Sekolahan dan lain-lain nyaris
seluruhnya tidak memiliki pengelola yang ketulusannya prima untuk tinggal berkarya demi kemajuan instansinya. Setiap petugas yang bekerja pada suatu instansi, pemerintah ataupun swasta pada wilayah kepulauan selalu ingin menuju ke wilayah daratan yang dianggapnya bisa memberi
kenyamanan lebih dari pada di pulau, walau sebenarnya harapan tidak selalu sama dengan
kenyataan. Apalagi adanya kejadian pada berbagai instansi pemerintah yang entah sejak kapan
bahwa jika seorang aparat negara apa itu sipil, polri bahkan TNI yang notabene tidak lahir di pulau, ketika ditugaskan untuk mengabdi di daerah kepulauan dianggap oleh semua orang sebagai saksi atau hukuman, pemikiran ini sudah menkristal pada ranah pikir aparat negara khususnya di daerah kabupaten Pangkep.


Prilaku orang-orang yang menghuni pulau senantiasa ingin bermigrasi ke wilayah daratan,
sungguh sangat merugikan kepulauan dalam konteks kemajuan, khususnya pada tataran karya-karya cerdas yang harus ditangani oleh profesional, karena pasti akan membangkitkan distorsi semangat kerja, karena melihat kenyataan bahwa para penghuni yang nyata lahir dan besar di pulau tidak mau tinggal di pulau. Hal ini tentu sangat ironis sekali dan menurut hemat penulis menjadi biang lahirnya stagnasi perkembangan wilayah kepulauan jika dibandingkan dengan daerah lain dari berbagai bidang kehidupan.


Pengamatan klasik sampai hari ini, di wilayah kepulauan tidak lagi ditemukan perinsif orang tua
renta rela menanam tunas kelapa, artinya dari ratusan bahkan ribuan orang-orang hebat yang lahir di pulau, tidak ada satu orang pun yang bersedia tinggal di pulaunya membangun pulau sesuai bidang keahliannya, atau dengan kata lain tidak ada diantara mereka para cerdik cendekia generasi pulau yang bersedia menjadi tumbal untuk kemajuan pulaunya, mereka semua menganggap bahwa pulaunya adalah masa lalunya, ini tentu sungguh- sungguh sangat merugikan wilayah kepulauan dari sisi perkembangan dan kemajuan. Gambaran prilaku yang sudah menjadi karakter, seperti itu,
mengharapkan kemajuan akan menjadi suatu impian yang tidak pernah bangun jadi kenyataan.


Ada satu angan-angan yang sangat bisa kita jadikan tumpuan harapan bagi tumbuhnya imunitas kemajuan wilayah kepulauan, diantaranya kalau kita persepsikan para sarjana asal kepulauan, seperti sarjana kelautan bersedia kembali dan tinggal mengelola pulaunya yang pesisir dan pantainya terbentang luas, hingga tertata secara baik dan seimbang, maka pastilah pulau itu akan menarik orang luar untuk berkunjung dan bahkan berminat untuk mukim di pulau itu, maka suatu hal yang tidak mungkin suatu ketika pulau itu menjadi primadona untuk dikunjungi para penikmat destinasi. Meski hal-hal seperti ini butuh waktu dan perjuangan yang berhiaskan pengorbanan. Hal lain yang muatannya sama kalau para sarjana pendidikan mau kembali dan bersedia tinggal di pulaunya mengelola pendidikan untuk semua jenjang dan tingkatan, sehingga bisa menyaingi lembaga- lembaga pendidikan yang ada di daratan, maka bisa dipastikan wilayah kepulauan akan lebih jaya dibandingkan dengan wilayah lainnya, hal ini tentu bukan harapan hampa asalkan semua pihak tulus dan bersabar berkarya di bidangnya masing-masing.


Hasil usaha yang dilakukan kini, tidak harus dinikmati oleh pelaku yang memainkan peran
strategis seperti yang sudah diulas sebelumnya, mereka ini akan menjadi icon kebangkitan yang akan dipetik buahnya oleh generasi berikutnya. Sejarah pasti mencatat nama-nama mereka dengan tinta emas sebagai tokoh yang menjadikan diri dan hidupnya tumbal kemajuan wilayah kepulauan.

Inilah yang harus ada tapi ini jugalah yang telah hilang, tinggal kita menunggu jaman berganti,
sambil terus berharap adakah sosok anak jaman yang mampu merepitalisasi yang rusak, yang hancur bahkan yang sudah tiada untuk kembali membumi dinpersada wilayah kepulauan.

∆ Torehan tak berpangkal dan tak berujung by. H. Muchtar ∆

Bagaimana Reaksi Anda ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Bagikan ini:

  • Skype
  • Pinterest
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Tumblr

Terkait

Tags: AspirasiAspirasi Masyarakat
ShareTweetSendShareShare
a.RISWAN

a.RISWAN

Related Posts

Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan
Daerah

Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan

Oktober 15, 2025
86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG
Daerah

86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG

Oktober 14, 2025
Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa
Daerah

Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa

Oktober 14, 2025
Wamendagri Apresiasi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kota Makassar
Daerah

Wamendagri Apresiasi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kota Makassar

Oktober 14, 2025
DPC PJI Bojonegoro Tasyakuran 27 Tahun PJI dan HUT ke 1 DPC Bojonegoro
Nasional

DPC PJI Bojonegoro Tasyakuran 27 Tahun PJI dan HUT ke 1 DPC Bojonegoro

Oktober 13, 2025
Upacara Bendera di SMKN 1 Bulukumba Dirangkaikan Pelantikan Taruna-Taruni Maritim NKPI
Daerah

Upacara Bendera di SMKN 1 Bulukumba Dirangkaikan Pelantikan Taruna-Taruni Maritim NKPI

Oktober 13, 2025
Next Post
Politeknik Negeri Bali Menggandeng THE ST REGIS RESORT HOTEL Bali Dalam penyelarasan Kurikulum di SMK Negeri 2 Pinrang.

Politeknik Negeri Bali Menggandeng THE ST REGIS RESORT HOTEL Bali Dalam penyelarasan Kurikulum di SMK Negeri 2 Pinrang.

Tulus Pengabdian Mengarungi Laut Menantang Ombak Tiap Saat Demi Cerdaskan Anak Bangsa

Tulus Pengabdian Mengarungi Laut Menantang Ombak Tiap Saat Demi Cerdaskan Anak Bangsa

Please login to join discussion

Cuaca

Fans Page

Teropong Aspirasi Masyarakat.com

Paling Popoler

  • Diduga Sewenang-Wenang, Kadisdik Sulsel Nonaktifkan Sejumlah Pejabat dan Kepala Sekolah Tanpa Kewenangan Penuh

    Diduga Sewenang-Wenang, Kadisdik Sulsel Nonaktifkan Sejumlah Pejabat dan Kepala Sekolah Tanpa Kewenangan Penuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disdik Sulsel Hentikan Kebijakan Work From Anywhere, ASN Wajib Kembali WFO

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemilihan Ketua & Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 18 Makassar Berlangsung Demokratis dan Meriah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMKN 1 Bulukumba Gelar Pelantikan KPO, Bawaslo, dan DKPP sebagai Tahapan Awal Pemilos Serentak 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disdik Sulsel Gelar Rapat Koordinasi Persiapan TKA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni UNM Pimpin PGRI Pare-Pare

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
Teropong Aspirasi Masyarakat

Media Online Teropong Aspirasi masyarakat

Pos-pos Terbaru

  • Kemendikdasmen Jadikan Makassar Kota Percontohan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan
  • 86 Siswa SMAN 25 Makassar Dapat MBG
  • Gerakan Membaca Sehari di SMAN 12 Maros Dorong Budaya Literasi Siswa

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Nasional
  • News
  • Olaraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Teknologi
  • Uncategorized

© 2021 - 2021 Teropong Aspirasi Masyarakat

Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi

© 2021 - 2021 Teropong Aspirasi Masyarakat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Kirim Berita

    error: Konten dilindungi !!