GOWA, 𝗧𝗘𝗥𝗢𝗣𝗢𝗡𝗚𝗔𝗦𝗣𝗜𝗥𝗔𝗦𝗜𝗠𝗔𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗞𝗔𝗧.𝗖𝗢𝗠 | 12 OKTOBER 2025 — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi menutup kegiatan Retret Lurah se-Kota Makassar yang digelar di Malino, Kabupaten Gowa. Kegiatan penutupan berlangsung Sabtu malam dan dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa, Sekretaris Daerah Andi Zulkifli Nanda, para staf ahli, asisten, kepala SKPD, serta camat se-Kota Makassar.
Retret ini diikuti oleh 153 lurah dan berlangsung selama tiga hari, 10–12 Oktober 2025. Selama kegiatan, para peserta mengikuti pendalaman materi, penguatan kapasitas kepemimpinan, kerja sama tim, hingga studi lapangan. Program ini merupakan bagian dari upaya transformasi kapasitas lurah yang sebelumnya diawali dengan pembukaan di Balai Kota, studi lapangan layanan publik, dan Bimtek bersama LAN RI.
Dalam arahannya, Munafri menegaskan peran strategis lurah sebagai ujung tombak keberhasilan program pemerintahan. Ia menyebut lurah sebagai garda terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat.
“Pemkot Makassar punya tujuh program unggulan. Tolong diperhatikan betul. Ditambah pengelolaan sampah, pertanian lahan sempit, dan kebersihan — muaranya ada di kelurahan,” tegas Munafri.
Munafri juga menekankan pentingnya pengawasan kebersihan lingkungan, terutama saluran air yang kerap menjadi penyebab genangan saat musim hujan. Ia meminta para lurah memastikan masyarakat memisahkan sampah organik dan non-organik, termasuk di sektor UMKM.
“Jangan ada lagi sebutan Makassar kota jorok. Mandat untuk seluruh lurah adalah menyampaikan kepada masyarakat pentingnya pemilahan sampah. Modalnya cuma dua ember,” ujarnya.
Munafri juga mendorong lurah memperkuat program pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular di tingkat RT/RW, dengan memanfaatkan teknologi seperti teba, biopori, maggot, dan eco-enzyme.
Selain itu, lurah diminta mengawasi aktivitas UMKM kuliner agar tidak berjualan di atas saluran air serta memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).
“Bagaimana kita mau lihat dagangan itu laku dengan baik kalau posisinya saja sudah jelek,” tambahnya.
Munafri mengingatkan pentingnya lurah membangun komunikasi solutif dengan masyarakat, menjaga ketertiban lingkungan, serta responsif terhadap dinamika wilayah.
“Menjaga ketertiban lingkungan masyarakat ini penting. Saya tidak mau ada kejadian di wilayah kalian yang kalian ketahui lebih lambat dari kami,” tekan Munafri.
Untuk mendorong kinerja lurah, Pemkot Makassar akan meluncurkan Lurah Award, sebagai bentuk apresiasi bagi lurah berprestasi dan evaluasi bagi lurah yang belum optimal.
“Akan ada lurah terbaik dan lurah terburuk. Ukurannya sederhana: pelayanan, inovasi, dan dampak kepada masyarakat,” jelasnya.
Menutup arahannya, Munafri mengajak seluruh lurah untuk menjaga amanah dan bekerja dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan Kota Makassar.
(Humas Pemkot Makassar)