MAKASSAR:
teropongaspirasimasyarakat.com
Sekertaris Dinas Pendidikan provinsi Sulawesi Selatan, H.Hery Sumiharto SE.M.Ed, membuka secara resmi Workshop Pengadaan Bank Soal SMA di Hotel Grand Himawan, Jalan Pengayoman Panakkukang Makassar, 7/12/2021.
Workshop dilaksanakan selama tiga hari dimulai dari tanggal 7 s/d 9 Desember 2021. Dihadiri peserta Sebanyak 108 dari kabupaten kota se Sulawesi Selatan.
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Asqar SE. M.Pd, atas nama panitia pelaksana tampil memberi laporan menurutnya masih banyak peserta tertahan karena kondisi dan situasi curah hujanmasih mengguyur kota makassar. Akibat hujan beberapa hari ini, hingga menimbulkan korban banjir di beberapa kabupaten kota, di SulSel.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengadakan bank soal. Melatih guru-guru kita agar supaya nantinya bank soal ini bisa dimanfatkan oleh peserta,” kata Asqar.
“Narasumber kita dari orang orang yang berkompoten. Mudah mudahan bisa mentransfer ilmunya untuk kita semua,” harapnya.
Hasil yang kita harapkan adalah bagaimana bank soal ini dapat menjadi sumber untuk melaksanakan assesment
Jadi, nantinya soal-soal yang dibuat, kita akan simpan di smart school. Harapannya supaya bisa di manfaatkan oleh seluruh peserta yang ada di Sulawesi Selatan
Sementara itu, Sekertaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Hery Sumiharto dalam sambutannya mengapresiasi jika kegiatan workshop ini sangat baik.
“Saya mewakili bapak Plt Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. H. Imran Jausi, M.Pd menyambut baik kegiatan Ini. Peserta yang hadir akan diberi tips bagaimana membuat soal soal yang tentunya bisa digunakan dan disimpan di smart school,” ucap Hery.
Karena itu, peserta yang mengikuti workshop ini benar benar mengikuti dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan narasumber nantinya.
“Disini ada pak Dr Syarif. Ada juga pak Dr Bustamin. Tentunya kita berharap bisa berbagi ilmu kepada peserta,” harapnya.
“Hari ini, saya mewakili Plt Kadis ditiga tempat. Pertama di hotel Harvard kemudian hotel Aryaduta dan yang terakhir hotel himawan. Saya menyampaikan terkait penanganan covid di sekolah masing-masing itu juga tidak kalah pentingnya untuk lebih memperhatikan pertokol kesehatan harapnya.
Utamanya Terkait pembelajaran tatap muka itu harus sesuai prokes. Kita harus memperhatikan sebagaimana surat edaran Plt Gubernur dan merujuk kepada SKB empat Menteri.
Dikatakan Hery bila Covid saat ini masih ada. Kita tetap waspada. Kita bekerja, beraktifitas itu harus tetap sesuai prokes.
Pembelajaran tatap muka di sekolah, kita berupaya membentuk satuan-satuan agar bagaimana sarana dan prasarana pembelajaran ada di kabupaten kota.
Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan melalui pemerintah pusat tetap konsisten mengikuti panduan pembelajaran dengan harapan supaya benar benar disikapi.
Kita harus patuh, dan konsisten bekerja dengan merujuk kepada aturan SKB 4 menteri sebagai pedoman untuk seluruh pemerintah daerah terkait pembelajaran tatap muka ini.
Melalui surat edaran Gubernur itu juga kita patuhi. Ada beberapa surat edaran. Mungkin ada 18 surat edaran. Banyak sekali tentunya. Karena memang awalnya berlakunya itu tiga bulan sekali tapi Sekarang, surat edaran agak lama pemberlakuannya karena kita sudah berada di zona hijau di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
‘Kebijakan terkait kesiapan pembelajaran tatap muka harus dipenuhi,” urainya.
Sesungguhnya, kata Hery, bahwa kewenangan secara administrasi SMA SMK dan SLB itu ada di provinsi, akan tetapi secara menyeluruh keberadaan guru kita, anak kita dan seluruh masyarakat sekolah mulai SD, SMP, SMA, SMK, SLB ada di bawah naungan pemerintah daerah.
“Itu sangat jelas sekali bahwa semua aturah-aturan pembelajaran tatap muka SMA, SMK, SLB, apalagi SD, SMP itu harus memiliki ijin pemerintah daerah,”ungkapnya.
Lanjut, Hery, kepada siswa kita yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka harus ada ijin dari orang tua siswa. Ini SKB 4 menteri yang mengatakan.
“Bila ada orang tua yang melarang anaknya sekolah. Bukan berarti anak tersebut tidak mendapatkan layanan pendidikan. Kita harus tetap memberikan layanan pembelajaran melalui daring,” tegasnya.
Karena itu, kita akan buatkan model-model pembelajaran agar anak tersebut tidak ketinggalan mata pelajaran.
Ditengah pandemi, kita hindari anak-anak kita supaya tidak stres. Kita rancang model pembelajaran yang ringan dan mudah anak anak menerimanya. Dengan pendidikan yang menyenangkan, tentu akan membuat anak jadi bergairah untuk memahami pelajaran.
Model pembelajaran nantinya tetap mengikuti prokes dan SKB 4 menteri. Saat ini kita sdh memberikan bimbingan tehnis kepada guru bagaimana membuat konten-konten yang menyenangkan agar anak kita senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran.
Anak anak kita tidak boleh stres. Bila anak senang, pasti mata pelajaran apapun yang diberikan akan cepat di mengerti.
Sehubungan dengan itu, Kita akan beri kewenangan kepada sekolah-sekolah untuk mengatur dengan catatan tetal sesaui prokes dan SKB 4 menteri.
Bila pembelajaran disekolah tidak tuntas dapat dilakukan lewat daring.
Kita sudah melakukan uji coba tatap muka selama sebulan di SMA 21, SMA 4, SMA 2. kita juga lakukan swab dan alhamdullilah tidak ada anak kita yang berdampak.
Olehnya, kepada sekolah yang ada dikabupaten kota agar selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Kita selalu menghargai dan berkordinasi dengan pemerintah daerah terkait pembelajaran tatap muka ini. Kita harus bekerjasama dengan instansi terkait.
Sayapun memahami Jika ada kerinduan bahkan terkadang jadi euporia sehingga lupa bila covid ini masih menjadi ancaman. Guru rindu dengan siswa, kepala sekolah juga rindu dengan jabatannya, siswa rindu dengan guru dan temannya akhirnya tanpa sadar tak ada jarak bersentuhan.
Inilah pentingnya satgas covid di setiap sekolah harus terbentuk dan betul- betul melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sebagai kesimpulan, kata Hery, terkait pembelajaran tatap muka harus merujuk kepada SK empat menteri, se izin orang tua siswa, sekolah tersebut sudah memiliki satgas covid, sudah dilakukan survei. (MUH AHMAD)