Makassar: teropongaspirasimasyarakat.com
Dengan niat suci dan keridhan Allah SWT seorang Srikandi Bumi Massenrempulu, Kabupaten Enrekang Dra.Suriana Bando’ M.Pd Punabakti ASN Mantan kepala sekolah Putar Haluan berkiprah di jalur politik.
Jika tidak ada aral melintang tahun 2023 mendatang menjadi tahun politik ‘akbar’ dimana pilkada serentak akan di helat, sebab di tahun yang sama akan di ramaikan pertarungan, baik pilkada bupati/walikota, Pilgub, hingga Pilpres dan calon legislatif.
Mencoba masuk dalam arena politik memang tidaklah mudah sebab, selain punya kekuatan massa juga dipastikan finansial menjadi hal utama.
Salah satu figur yang akan bersiap masuk gelanggang politik adalah Dra.Suriana Bando’ M.Pd sosok srikandi ini sebelumnya adalah pendidik yang telah berkiprah di dunia pendidikan Kota Makassar hingga lingkup Disdik Sulsel saat pemerintah kembali menggabungkan satuan pendidikan SMA, SMK ke tingkat provinsi.
Saat tim wartawan menyambangi kediamannya di Kompleks Bumi @Tamalanrea Permai (BTP) Blok F No 355 Makassar, Sabtu 28 Agustus 2021 dia sudah terlihat di serambi depan rumahnya guna menjemput wartawan.
Mereka lalu mempersilahkan masuk dengan senyum khas. Perempuan yang telah memasuki usia pensiun 1 Agustus 2021 sebagai guru di SMKN 5 Makassar ini lantas mengatakan, beginilah keadaan rumah saya, kecil, tetapi banyak dikunjungi orang, baik keluarga maupun sahabat dan kolega saya, katanya.
Pribadinya sangat akrab dan bersahaja dan mendengar suaranya sedikit keras, tetapi ketika kita mengenalnya ternyata ibu satu anak ini lembut dan penuh etika dalam bertutur dan berkomunikasi.
Jika mengamati namanya, sosok ini tidak asing lagi, sejumlah saudaranya, adik dan kakaknya punya nama besar, ada yang berkiprah di pusat hingga Bupati Enrekang Muslimin Bando’.
Itu adalah titisan “Bando” dan menjadi trade mark yang masih jadi magnet khususunya masyarakat Kabupaten Enrekang.
Ketika media ini mewawancarai soal kesiapan dan tekad ingin maju dalam pillkada Enrekang tahun 2023 mendatang, Dra.Suriana Bando’ M.Pd terlebih dahulu mengawalinya ucapan salam serta puji syukur kepada Allah SWT.
Selanjutnya Suriana Bando’ mengisahkan bahwa, awalnya, tepat malam jumat lalu 20 Agustus 2021 sekitar pukul 03.00 dinihari saat mendirikan sholat tahajjud dirinya di datangi ‘leluhurnya’ dan antara percaya dan tidak leluhurnya menepuk belakangnya lalu berbisik dalam bahasa ‘Duri’ (daerah Enrekang) katanya saatnya kamu harus maju tampil menjadi pemimpin di Kabupaten Enrekang.
Sejak itulah dirinya bertekad maju pilkada Enrekang mewakili gender apalagi perempuan diberikan peluang 35 persen tempat dalam ruang politik. Sejurus kemudian dia membuka Grup Tamalanrea yang terbentuk saat Appi – Rahman Bando mencoba peruntungan pilwali Kota Makassar pada 2020 lalu. Disinilah awalnya meminta ijin untuk.mendaftarkan diri calon perempuan di Pilkada Enrekang 2023 -2028.
Disaat yang sama kami dihubungi Dr.Siswanto putra Duri Enrekang yang menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Dr.Siswanto adalah pemegang admin untuk organisasi yakni, Himpunan Keluarga Massenrempulu (Hikma) dan mengatakan Insya Allah saya akan masukkan namamu dalam sebuah lembaga survey pollingkita.com, ujar Dr.Siswanto yang dikutip Suriana Bando’.
Dan nama saya masuk dalam pollingkita.com sekitar pukul 15.00 sore 20 Agustus 2021 lalu, dan saya kaget bukan kepalang dan tidak percaya masak nama saya di hasil survey pollingkita.com tertinggi, yah sekitar 71, 3 persen dari responden dari 22 nama figur.
Saya awalnya sangat tidak percaya dan ini seolah-olah rekayasa, namun ternyata benar adanya.
Dengan hasil polling tersebut Suriana Bando mengatakan, semoga masyarakat Indonesia secara umum dan Enrekang khususnya memberikan polling terbaik dan Insya Allah, kami akan selalu berbuat, berusaha dan berdoa semoga semua masyarakat yang kami sentuh hatinya mendukung saya, tuturnya.
Bagaimana soal kekuatan modal, perempuan yang pernah memimpin SMKN 3 Makassar selama tujuh tahun ini mengatakan bahwa, kami hanya memiliki modal hati nurani dan tidak punya apa-apa, apalagi kekayaan, karena itu dia berharap agar masyarakat Enrekang khususnya nantinya memberikan dukungan suara dengan ikhlas dengan tidak mengobral janji.
Kami tidak akan menawarkan janji kepada masyarakat, sebab kami tidak punya apa-apa dan hanya modal niat, ketulusan dan kemauan besar, ujar mantan guru olahraga ini sedikit merendah.
Alllah SWT tidak tidur dan tidak buta dia akan memberikan petunjuk kepada yang dia ridhoi karena itu kalaupun nantinya kami sukses maju dan terpilih, alhamdulillah dan jika tidak terpilih juga alhamdulillah berarti bukan rejeki, katanya tersenyum.
Dia juga mengingatkan bahwa, ciri calon pemimpin itu, harus dilihat dari segala aspek, misalnya ada orang yang terlalu ambisi maka janganlah dipilih sebab pasti ada sesuatu rencana lain, begitu juga bagi orang yang tidak mau juga jangan di paksa karena pasti membahayakan, imbuhnya.
Lantas, fenomena ongkos politik, Suriana Bando, lagi-lagi mengatakan bahwa, memang kami dengar begitu dan kami sadar, tetapi bagi kami itu sebuah proses demokrasi yang belum tentu orang banyak uang bisa terpilih karena tentu ada perhitungan lain.
Tetapi, jika benar hal itu terjadi maka kami akan memilih jalur Independen, kami akan membangun simpul keluarga dan kerabat dan mengerahkan kemampuan untuk menyentuh hati masyarakat dengan meminta KTP dan KK dan itu tidak sulit sebab hingga hari ini masyarakat Enrekang masih mengenal secara baik dengan saya.
Namun kalaupun dalam perjalanan dan ada rejeki dan ada partai yang menawarkan diri tentu kami sambut dengan baik, apalagi pillkada ini kan masih lama, semua bisa saja berubah, tandas Suriana Bando’ yang selama 37 tahun berkiprah di dunia pendidikan.
Soal siapa yang akan digandeng menjadi pendamping nantinya jika sudah, dia hanya mengatakan nanti kita lihat saja, sebab figur hari ini kan ada 22 nama, yah nantilah.
Tetapi jika nantinya Allah SWT menghendaki kami terpilih memimpin Kabupaten Enrekang maka yang pertama kami lakukan adalah mengumpulkan semua perwakilan kecamatan dan semua stakeholder baik itu tokoh agama, pemuda serta yang lainnya untuk diberikan wejangan dan membahas apa yang menjadi persoalan pokok yang harus dikerjakan di Bumi Massenrempulu ini, jelasnya.(Muh).