Makassar: teropongaspirasimasyarakat.com
Usai menggelar Rapat Koordinasi Terpadu dengan MKKS Kabupaten Maros dua hari yang lalu, hari ini (Kamis, 29 Juli 2021) Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I kembali menggelar kegiatan serupa yang dihadiri oleh Kepala SMA / SMK / SLB Negeri & Swasta se-Makassar Utara.
Pandemi Covid 19 yang masih berkepanjangan kembali berpengaruh pada persiapan PTM Terbatas yang semestinya dilaksanakan pada bulan Juli 2021. Demikian penegasan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Hj. Bagyang, S. Pd., MM. yang didampingi oleh Kasubag Tata Usaha, Artati, S.H., M.H., Kepala Seksi PSMK / PKPLK, Hamrang, S.Pd., MM., dan plh. Kepala Seksi PSMA & Fasilitasi, Salman, S.Sos., MM.
“Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 sebagai dampak belum terkendalinya laju penyebaran dan penularan covid 19 (Varian Delta) yang justru semakin meningkat grafiknya, berimplikasi tertundanya pelaksanaan PTM Terbatas di Kota Makassar. Penerapan PPKM Level 4 belum memungkinkan bagi kita untuk melaksanakan PTM Terbatas, keselamatan kita bersama terutama anak didik kita masih menjadi fokus perhatian pemerintah” Tegasnya lagi.
Harus diakui bahwa Pembelajaran Daring tidak seefektif dengan Pembelajaran Tatap Muka, namun alternatif tersebut tetap mesti kita lakukan di tengah-tengah pandemi terlebih menyikapi kondisi Kota Makassar yang sudah memasuki zona merah. Namun demikian, yang terpenting dilakukan adalah bagaimana upaya para guru sehingga pembelajaran daring itu dapat berjalan efektif dan tidak membosankan. Guru dituntut untuk lebih kreatif, lebih inovatif kendati dalam ruang keterbatasan”. Naluri seorang guru pasti akan menemukan solusi tepat dalam memberikan layanan pendidikan terbaik kepada siswanya kendati harus berhadapan dengan situasi yang tidak normal sekalipun”. Demikian spirit Hj. Bagyang di hadapan para kepala sekolah yang hadir.
Pada kesempatan itu, Hj. Bagyang juga menyampaikan program Disdik ke depan terkait dengan pelestarian budaya daerah, yaitu penerapan penggunaan bahasa daerah (Bugis dan Makassar) di lingkungan sekolah sehari dalam sepekan. Menurut beliau sebelum program tersebut diimplementasikan, akan diawali dengan pembekalan dan penguatan bagi para guru bahasa daerah melalui pelatihan / workshop. Selain itu, beliau juga mengajak kepada para kepala sekolah (terutama negeri) untuk mengawal Program Penanaman Sejuta Pohon yang dilakukan oleh para siswa baru. “Pohon-pohon yang ditanam oleh siswa baru pada saat pelaksanaan MPLS, supaya dirawat pertumbuhannya dengan baik.
Sebaiknya pohon-pohon tersebut diberi label terkait jenis dan sumbernya” Sambung Hj. Bagyang lagi.
Di akhir sambutannya, Kacabdisdik yang juga mantan Kepala Seksi PSMA & Fasilitasi Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III (Bone dan Sinjai) ini berharap agar sinergitas dan silaturahmi antara pihaknya dengan sekolah-sekolah di wilayahnya dapat terpelihara dengan baik. ( SLM).