Makassar, teropongaspirasimasyarakat.com –
Sejak pemberlakukan Social dan Psycal Distancing oleh pemerintah yang kemudian dipertegas dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai imbas dari Pandemi Covid 19 secara global, nyaris melumpuhkan seluruh aspek kehidupan. Aktifitas di bidang sosial dan kemasyarakatan, dipersempit atau bahkan ditutup sementara waktu. Intinya, kebijakan tersebut ditempuh sebagai langkah strategis pemerintah dalam mengendalikan dan memutus mata rantai penularan dan penyebaran Corona Virus Desease (Covid 19) yang akselerasix begitu dahsyat. Salah satu sektor yang terdampak atas kebijakan tersebut adalah bidang pendidikan. Proses belajar mengajar yang sejatinya terlaksana di dalam kelas, dialihkan. Sekolah ditutup. Proses pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing dengan moda dari jaringan (Daring).
Masa Pandemi Covid 19 jelang memasuki tahun kedua. Beragam keluhan mulai disuarakan oleh mereka yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan. Tidak optimalnya proses pembelajaran, kejenuhan para peserta didik dengan sistem pembelajaran online yang dianggap sangat monoton, sampai kepada ketidakmampuan para orangtua dalam melakoni tugas ganda. Harapan agar sekolah diaktifkan kembali secara normal mulai mengemuka. Alasan akan terjadinya ‘Lost Generation’ di masa depan kemungkinan bisa saja terjadi jika keadaan ini terus-menerus dipaksakan. Akhirnya titik terang mulai terkuak seiring wacana yang dilontarkan oleh Kemendikbud untuk membuka kembali sekolah secara normal sekitar bulan Juli 2021 dengan persyaratan seluruh stakeholder yang terlibat di dalamnya diberikan vaksinasi untuk memberi kekebalan tubuh agar tidak rentan terpapar Covid 19.
Terhadap apa yang diwacanakan Kemendikbud tersebut, sontak disambut antusias oleh seluruh insan pendidikan, tak terkecuali para orangtua peserta didik. SMA Negeri 17 Makassar yang lebih populer dengan sebutan ‘JUBEL, tanpa menunggu waktu lama segera melakukan respon. Drs. H. Nasrullah, MM. selaku Plt. Kepala SMA Negeri 17 Makassar mulai merintis jalan dan intens menjalin komunikasi dengan instansi terkait agar proses vaksinasi bagi personilnya segera dilaksanakan. Atas kerjasama dengan Tim Gugus Covid Puskesmas Kaluku Bodoa Kecamatan Tallo Kota Makassar, Vaksinasi Tahap Perdana terhadap 44 orang pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga layanan khusus di sekolah ini serentak diberikan tepatnya pada tanggal 26 Maret 2021. Sementara 27 orang lainnya melakukan vaksinasi secara mandiri.
Kepada Kru Media Teropong Aspirasi Masyarakat, H. Nasrullah mengungkapkan bahwa pada awal penerapan Belajar Dari Rumah (BDR), loncatan-loncatan pemikiran menjadi tuntutan untuk menemukan formulasi pembelajaran yang tepat dengan penggunakan moda Daring. “Kami melakukan analisis terhadap kelemahan dan efektifitas pembelajaran dengan menggunakan moda Daring. Pada Semester Pertama, tingkat partisipasi peserta didik hanya berkisar 90 persen. Setelah dilakukan perbaikan, di mana semua guru hanya menggunakan satu jenis aplikasi , termasuk merevisi skhedule (satu kelas, satu orang guru) untuk memudahkan monitoring kehadiran, maka tingkat partisipasi peserta didik mengalami progres sekitar 93 persen pada semester berikutnya. Kemudian pada semester terakhir ini kembali melonjak pada angka 97 persen”. Jelasnya.
H. Nasrullah terdiam sejenak sembari menarik napas panjang, lalu kembali melanjutkan “Setelah 1 tahun berlangsungnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan moda Daring, memiliki implementasi efek yang sangat berbeda dengan sistem tatap muka. Sistem IT yang tepat dan berkembang dinamis sudah membantu kami melakukan yang terbaik buat para peserta didik. Kendati demikian, secanggih apapun sistem yang digunakan dalam moda Daring, tidak akan mampu menyamai model pembelajaran tatap muka. Kenapa, karena Character Building melalui pendekatan implementasi keagamaan serta pembahasan dan pendalaman materi yang didasari pada Pendekatan Psikologi dan Personal Approach untuk menyentuh hati dan rasa para peserta didik hanya dapat tercapai secara optimal melalui sistem tatap muka” Sambungnya.
“Untuk menuju ke sana, kami berupaya berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal dan dengan kesadaran penuh mendukung serta turut berpartisipasi aktif dalam Progran Vaksinasi khususnya untuk pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mendorong percepatan menurunnya penyebaran Covid 19 di tanah air, khususnya Sulawesi Selatan. Setelah Program Vaksinasi ini tuntas, paling tidak memasuki tahun ajaran baru 2021 / 2022 pemerintah, masyarakat, dan orangtua peserta didik dapat mendukung dibukanya kembali aktifitas sekolah secara normal atau pembelajaran tatap muka, dengan standar kepatuhan pada protokol kesehatan”. Demikian harapan H. Nasrullah sekaligus menjadi harapan segenap insan pendidik di seluruh pelosok tanah air.
(SALMAN SALAM ).