Makassar, Teropongaspirasimasyarakat.com –
SEKOLAH Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bulukumba Gelar Pelatihan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) selama 2 hari ini (17-18/3l) dilaksanakan di Aula SLBN 1 Bulukumba.
Pelatihan bagi guru pendamping penyandang disabilitas tunarungu ini, dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pengadilan Negeri Bulukumba dengan UPT SLBN 1 Bulukumba tentang Kerjasama di Bidang Pelayanan bagi Penyandang Disabilitas.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah V Bantaeng – Bulukumba, Haris, S.Kom, MM, di hadapan seluruh guru SLBN 1 Bulukumba yang menjadi peserta pelatihan mengatakan, sangat mengapresiasi pelatihan ini yang digagas oleh Kepala UPT SLBN 1 Bulukumba, H Muhammad Sahid, S.Pd, SH, MH.
Demikian juga dengan MoU yang telah dilakukan dengan Pengadilan Negeri Bulukumba disambut baik olek Kacabbdisdik berdarah bugis Sinjai ini.
Betapa tidak, kata Kacabdisdik Wilayah V, kekurangan guru pendidikan luar biasa (PLB) yang ada di sekolah ini dapat diantisipasi dengan melaksanakan pelatihan guru pendamping penyandang tunarungu.
Olehnya itu kepada seluruh guru yang menjadi peserta pelatihan, Haris yang berlatarbelakang Jurnalistik ini menaruh harapan besar agar nantinya usai pelatihan, guru dapat menerapkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat di pelatihan.
Hal ini penting, untuk mengantisipasi kekurangan guru tunarungu di SLBN 1 Bulukumba ini.
Sebelumnya, Kepala UPT SLBN 1 Bulukumba Muhammad Sahib kepada Kacabdisdik melaporkan, tujuan pelatihan bagi guru yang sarjana non PLB ini agar nantinya bisa menutupi kekurangan guru di sekolah ini.
Menurut pengakuannya, pihaknya telah merekrut 12 guru non PLB untuk menutupi jam mengajar di sekolah yang dipimpinnya. Sekarang ini katanya, SLBN 1 Bulukumba dililit oleh kekurangan guru luaran PLB, akibat tidak adanya pengangkatan dari pemerintah.
Itulah dasarnya sehingga digelar pelatihan ini agar mereka bisa profesional dalam menjalankan tugas, minimal memiliki dasar-dasar pengetahuan pendidikan luar biasa utamanya kepada siswa yang tunarungu.
“Seluruh guru yang ikut pelatihan ini akan diberikan sertifikat, dan diharapkan mereka telah memiliki 3 hal di antaranya telah memiliki kesabaran, disiplin, dan profesional dalam melaksanakan tugas nantinya,” ucapnya penuh harap. (*Tim)