Makassar, teropongaspirasimasyarakat.com – Menyikapi pemberitaan yang termuat di media online teropong aspirasi masyarakat dengan judul, SMANKO Ibarat Anak Ayam Kehilangan Induk yang termuat pada 24 Pebruari 2021, di sikapi pihak berwenang di jajaran Cabdin Wilayah I Makassar Maros.
Sebagaimana informasi dan statement pihak tertentu termasuk keluhan orang tua siswa terkait pelayanan administrasi serta pengelolaan dana BOS serta dugaan bahwa, jarang masuk melaksanakan tugas kepala sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Makassar, Maros Hj.Bagyang, S.Pd, MM mengungkapkan bahwa, terkait dengan soal kondisi kesehatan Kepala SMANKO Drs.Jamal memang benar dan tidak mengada-ada.
“Terkait hal itu Cabdis Wilayah I. Langsung perintah jajarannya untuk melakukan klarifikasi langsung di internal sekolah, tersebu dari hasil kelarivikasi Menurutnya apa yang di beritakan sebenarnya tidaklah demikian yang terjadi.Namun pihaknya tetap akan mengagendakan untuk turun langsung disekolah guna menggelar rapat bersama guru guru dan kepala sekolah, tegas Bagyang.
Saya menilai apa yang termuat dalam berita itu tidak semuanya benar, ungkap Bagyang.
Dia mengakui bahwa itu fakta dia memang sakit juga dimana berdasarkan aturan pembatasan Covid dia juga masuk dalam kategori faktor usia lebih banyak bekerja dirumah, tegas Bagyang.
Memang tidak ada keterangan dokter karena kepala sekolah dalam proses berobat jalan, ujar Bagyang menambahkan.
Kondisi kesehatannya memang agak serius hingga penglihatannya kabur akibat penyakit diabetes akut, sehingga dia banyak memilih istirahat di rumah, apalagi tetap memberlakukan protokol kesehatan, apalagi era covid 19.
Lanjut Bagyang Kalau soal admistrasi semua lancar. Adapun kalau tidak bertemu dengan kepala sekolah mungkin kerumah sakit kontrol.
Soal perbelanjaan atau pembelian kebutuhan sekolah atau penggunaan dana BOS itu ada sistem dan aturan sesuai petunjuk tidak semudah seperti yang ada diberita kalau belanja tidak jelas.
Kami menegaskan bahwa pembelanjaan dana bos semuanya jelas dan terperinci tidak semudah itu di belanjakan uang negara yang tidak sesuai aturannya, tandas Kacabdin.
Dia mengaku heran masak sekolah yang mencetak anak berprestasi olahraga dianggap kurang pelayanan, kita harus jaga nama baiknya.
Sementara Kepala SMANKO Drs Jamal mengatakan pihaknya bingung dimana letak salahnya.
Namun dia mengakui kalau cara bawahan melihat cara bekerja seorang atasan tentu berbeda beda cara menilainya mungkin ada yang puas dan tidak puas dalam kepemimpinan saya itu wajar wajar saja pak, ujar Jamal.
Lanjut Jamal mengatakan bahwa apa yang saya jelaskan itu adalah fakta.
Sumber menyebutkan jika kepala sekolah tidak pernah datang melaksanakan tugas itu memang karena saya sakit dan kebetulan bertepatan anak-anak belajar dirumah.(Muh Ah)