MAKASSAR, 𝗧𝗘𝗥𝗢𝗣𝗢𝗡𝗚𝗔𝗦𝗣𝗜𝗥𝗔𝗦𝗜𝗠𝗔𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗞𝗔𝗧.𝗖𝗢𝗠 — Mayjen TNI (Purn.) H. Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki bersama Ir. Andi Bau Usdi Datu Appo Mappanyukki menerima audiensi Tim Peneliti Makam Raja dan Aristokrat di Kota Makassar. Tim tersebut merupakan kolaborasi antara Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Universitas Hasanuddin (UNHAS) Senin 10 November 2025.
Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Muhlis Hadrawi, filolog dari Universitas Hasanuddin, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pendataan dan penelitian terhadap makam Raja Gowa I Makkulawu Karaeng Lembang Parang dan I Manene Karaeng Ballasari bin I Maguliga Karaeng Popo, yang berlokasi di lingkungan Istana Jongaya, Makassar.
Dalam pertemuan tersebut, Mayjen TNI (Purn.) H. Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki dan Ir. Andi Bau Usdi Datu Appo Mappanyukki berbagi berbagai informasi penting mengenai sejarah I Makkulawu, Raja Gowa ke-34, serta Mappanyukki, Raja Bone ke-32. Diskusi berlangsung dalam suasana hangat dan penuh nilai historis, serta membuka peluang kerja sama berkelanjutan antara pihak keluarga istana dengan lembaga riset dan kebudayaan.
Dalam sambutannya, Mayjen TNI (Purn.) H. Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki menyampaikan apresiasi atas inisiatif penelitian yang dilakukan oleh tim lintas lembaga tersebut.
“Kami menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah penting dalam menjaga dan menghidupkan kembali warisan sejarah Kerajaan Gowa dan Bone. Melalui penelitian dan pendataan yang dilakukan secara ilmiah, generasi muda dapat lebih memahami akar sejarah dan nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendahulu kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menegaskan pentingnya sinergi antara pihak keluarga istana, pemerintah, akademisi, dan lembaga penelitian dalam upaya pelestarian cagar budaya.
“Kami siap mendukung segala bentuk kegiatan yang bertujuan untuk memperkaya pengetahuan tentang sejarah dan budaya Sulawesi Selatan. Ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang identitas dan kebanggaan kita bersama,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan upaya pelestarian dan pendokumentasian sejarah Kerajaan Gowa dan Bone dapat terus diperkuat, sehingga warisan budaya, nilai-nilai luhur, dan jejak sejarah para leluhur tetap terjaga serta dapat dikenal oleh generasi muda di masa mendatang.












