Teropong Aspirasi Masyarakat
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • Login
  • Home
  • News
    • Semua
    • Daerah
    • Nasional
    Peristiwa 80 Tahun Silam: Berita Proklamasi Kemerdekaan RI Lolos Sensor Sampai di Surabaya

    Peristiwa 80 Tahun Silam: Berita Proklamasi Kemerdekaan RI Lolos Sensor Sampai di Surabaya

    Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara

    Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara

    Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru

    Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru

    Meriah, Upacara HUT RI di Disdik Sulsel

    Meriah, Upacara HUT RI di Disdik Sulsel

    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi
  • Home
  • News
    • Semua
    • Daerah
    • Nasional
    Peristiwa 80 Tahun Silam: Berita Proklamasi Kemerdekaan RI Lolos Sensor Sampai di Surabaya

    Peristiwa 80 Tahun Silam: Berita Proklamasi Kemerdekaan RI Lolos Sensor Sampai di Surabaya

    Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara

    Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara

    Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru

    Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru

    Meriah, Upacara HUT RI di Disdik Sulsel

    Meriah, Upacara HUT RI di Disdik Sulsel

    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
Teropong Aspirasi Masyarakat
Home News Daerah

Peristiwa 80 Tahun Silam: Berita Proklamasi Kemerdekaan RI Lolos Sensor Sampai di Surabaya

a.RISWAN by a.RISWAN
Agustus 18, 2025
Reading Time:5min read
0
Peristiwa 80 Tahun Silam: Berita Proklamasi Kemerdekaan RI Lolos Sensor Sampai di Surabaya

𝗧𝗘𝗥𝗢𝗣𝗢𝗡𝗚𝗔𝗦𝗣𝗜𝗥𝗔𝗦𝗜𝗠𝗔𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗞𝗔𝗧.𝗖𝗢𝗠

RELATED POSTS

Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara

Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru

Meriah, Upacara HUT RI di Disdik Sulsel

Catatan: Yousri Nur Raja Agam *)

80 tahun lalu, tidak gampang wartawan mengirim berita dari Jakarta ke berbagai daerah. Terutama berita politik yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan.

Sekitar tahun 1945, berita yang dikirim wartawan melalui radio, telegram dan telepon diawasi oleh ahli komunikasi Bala tentara Jepang. Berita yang dikirim harus melewati sensor yang ketat dari Penguasa yang menjajah Indonesia tiga setengah tahun.

Salah satu berita yang sangat penting kala itu adalah berita kemerdekaan Republik Indonesia. Wartawan yang mengirim berita detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke Surabaya, berhasil meloloskan diri dari petugas sensor.

Secara kebetulan, peristiwa bersejarah 80 tahun lalu itu, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi di Jakarta hari Jumat, 17 Agustus 1945. Hebatnya, berita itu diterima di Surabaya 15 menit setelah Sukarno membacakan naskah proklamasi didampingi Bung Hatta.

Tidak mudah seperti zaman sekarang, pengiriman berita kala itu. Anda jangan membayangkan seperti saat ini. Bisa langsung via HP atau komputer di internet. Tidak. Kala itu teknologi belum secanggih saat ini. Pengiriman berita masih menggunakan telegram dengan morse dan telepon kabel. Belum menggunakan satelit.

Buy JNews
ADVERTISEMENT

Morse Telegram

Kendati mengalami hambatan, berita proklamasi kemerdekaan RI itu berhasil diterima di kantor berita Domei Cabang Surabaya dari kantor berita Domei pusat di Jakarta dalam bentuk morse.

Isi lengkap morse yang disalin ke dalam huruf latin adalah:

bra djam 12.00 aug tg.17 domei 007 djakarta – (proklamasi)
kami bangsa indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan indonesia titik hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja titik
djakarta hari toedjoeh belas boelan delapan 2605 titik
atas nama bangsa indonesia soekarno-hatta
rd at 1205

Berita yang diterima markonis Jacob dan Soemadi itu diserahkan ke bagian redaksi. Kantor berita Domei yang dipimpin seorang Jepang bernama Ohara itu, anggota redaksinya adalah: Soetomo (Bung Tomo), RM Bintarti, Soemadji Adji Wongsokeosoemo (dikenal dengan panggilan Pak Petruk), Wiwik Hidayat dan Fakih. Bagian telekomunikasi diketuai Hidayat yang dibantu oleh Soejono, Jacob, Soemadi, Soewadji, Anwar Idris, Koesnindar, Soedarmo dan Koentojo.

Kena Sensor

Begitu berita yang diserahkan Jacob ke redaksi diterima, suasana di kantor Domei itu manjadi ramai. Perbincangan tentang kemerdekaan dan proklamasi itu menjadi berkepanjangan. Tetapi, sesuai prosedur berita itu diteruskan ke Hodokan (dinas Sensor).

Petugas Hodokan (sensor) marah dan menyatakan bahwa berita itu tidak benar. Berita itu ditahan dan tidak boleh disiarkan. Namun secara diam-diam, Jacob, petugas kantor berita Domei meneruskannya ke harian Soeara Asia. Surat kabar terbit sore. Kebetulan kantornya bersebelahan, sama-sama di Aloon-aloon straat (kini gedung PT. Pelni Jalan Pahlawan).

Ternyata, Hodokan juga menyampaikan bantahan ke Soeara Asia, sehingga membuat redakturnya Mohammad Ali menjadi ragu-ragu. Padahal berita itu sudah diset untuk halaman 1 dengan judul “Proklamasi Indonesia Merdeka”.

Tidak kehabisan akal, Mohamad Ali menginterlokal ke kantor berita Domei pusat di Jakarta. Dari Jakarta, penerima telepon yang bernama Ahmad, mengatakan berita itu benar dan valid. Teruskan saja, berita itu sudah betul.

Konfirmasi Terlambat

Namun konfirmasi itu dianggap terlambat, sedangkan halaman koran itu sudah terisi berita lain, sehingga berita “Proklamasi” itu hanya dimuat sebagai “Stop Press” hari itu. Kendati berita singkat atau Stop Press, namun secara berantai berita kenerdekaan 17 Agustus 1945, menyebar ke mana-nana.

Bahkan berita Proklamasi Kemerdekaan RI dengan naskah lengkap disiarkan harian Soeara Asia, Sabtu, 18 Agustus 1945 yang dimuat di halaman pertama. Berita kemerdekaan tersiar dengan cepat, apalagi bersamaan dengan itu di mana-mana ditempel selebaran tentang proklamasi itu.

Sensor Ketat
Memang, sejarah mencatat, setelah Bala tentara Jepang berkuasa di Indonesia, kegiatan pers di Indonesia, termasuk Kota Surabaya masih tetap semarak. Para wartawan dan pekerja pers tetap bersemangat. Sebagai tenaga profesional yang independen, mereka terus mengembangkan cakrawala jurnalistiknya.

Perkembangan perang pasifik yang berkecamuk antara Bala tentara Jepang dengan Sekutu dan kegiatan para pejuang kemerdekaan saling mendukung dalam pemberitaan suratkabar dan radio.

Saat pertama kali Jepang menginjakkan kakinya di bumi Indonesia, terhitung sejak 1 April 1942, diberlakukan ketentuan penggunaan waktu yang sama dengan waktu di Negara Sakura itu. Berikutnya Pemerintahan Jepang di Indonesia mengeluarkan Maklumat No.15 tanggal 29 April 1942 yang isinya kewajiban menggunakan tahun Nippon. Tahun 1942 diganti menjadi tahun 2602 atau sering disingkat 02.

Bagi masyarakat pers Indonesia, juga di Surabaya, sensor yang ketat dari Hodokan, yakni Dinas Pers Bala tentara Dai Nippon juga sangat dirasakan. Waktu itu, mendengarkan siaran radio “musuh” atau Sekutu dilarang.

Sensor diberlakukan untuk seluruh barang cetakan, terutama surat kabar harian, mingguan, bulanan dan berkala. Termasuk barang cetakan majalah, buku bacaan, buku pelajaran, selebaran, pengumuman, merek dagang, program bioskop dan undangan. Bahkan, studio foto diwajibkan mengirim film hasil cetakannya ke badan sensor sebelum diserahkan kepada yang memesan foto tersebut

Ada Undang-Undang

Untuk membatasi gerak pers, pembesar Bala tentara Jepang di Jakarta, secara resmi mengeluarkan Undang-undang No.18 tanggal 25 Mei 1942 tentang “Pengawasan badan-badan pengumuman dan penerangan dan penilikan pengumuman dan penerangan”.

Undang-undang yang memuat 11 pasal itu menjabarkan ketentuan tentang pengumuman dan penerangan kepada masyarakat umum. Selain berisi petunjuk untuk mendapatkan izin penerbitan dan larangan dalam penyiaran, juga ditetapkan pada pasal 11 tentang ancaman hukuman bagi pelanggar UU No.18 itu.

Selain ada surat kabar “Soeara Asia”, awal pendudukan Jepang di Surabaya, juga terbit surat kabar “Pewarta Perniagaan” dengan alamat di Aloon-aloon straat 30 (sekarang Jalan Pahlawan 116).

Saat bersamaan muncul perwakilan surat kabar Jepang di Surabaya, namanya harian “Osaka Mainichi” dan “Tokyo Nichi-nichi Simbun”.

Perubahan di dunia pers juga terjadi di kantor berita. Kantor berita “Aneta” oleh Jepang dilarang beroperasi, sedangkan kantor berita “Antara” boleh beroperasi dengan ketentuan ganti nama menjadi “Yashima”. Namun, kemudian menjadi kantor berita “Domei” bagian Indonesia. Surat kabar yang terbit, untuk berita luar negeri hanya boleh mengambil dari kantor berita Domei.

Pengawasan yang ketat juga diberlakukan terhadap wartawan. Untuk memperoleh kartu wartawan, terlebih dahulu dilakukan penataran dan hanya yang lulus berhak mendapat kartu pers yang dikeluarkan oleh Jawa Shinbun Kai (organisasi sejenis Serikat Penerbit Suratkabar atau SPS di Jawa waktu itu).

Salah satu data yang diungkap A.Latief dalam bukunya “Pers Indonesia di zaman Jepang”, menyebut wartawan surat kabar Soeara Asia yang lulus hanya 16 orang.
16 wartawan itu adalah: R.Toekoel Soerohadinoto, Abdoel Wahab, Imam Soepardi, Sie Tjin Goan, Mohammad Ali, Ronggodanoekoesoemo, Moch Sofwan Hadi, Sie Pek Ho, R.Abdoel Azis, JAA Pattiradjawane, A Dermawan Loebis, Mohammed, Sarif Roesdi, R.Soenarjo, Ibnoe Soejahman dan R.Koesen.

Walaupun pemerintahan Bala tentara Jepang sangat ketat dalam sensor, mereka melakukan pembinaan kepada pemuda Indonesia dengan semangat Asia Raya. Dari itu diperoleh manfaat untuk menggalang semangat menuju Indonesia merdeka. Akhirnya setelah Jepang “bertekuk lutut” akibat jatuhnya bom atom di Hirosyima dan Nagasaki.

Semoga berita dan artikel yang berkaitan dengan sejarah tetap digandrungi kaum milenial dan Generasj Zet. Sebab bagaimanapun juga, peristiwa masa lalu dan sejarah, tetap bermanfaat sebagai pembanding perkembangan masa kini dan akan datang**
*) Yousri Nur Raja Agam, wartawan senior di Surabaya

Bagaimana Reaksi Anda ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Bagikan ini:

  • Skype
  • Pinterest
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Tumblr

Terkait

ShareTweetSendShareShare
a.RISWAN

a.RISWAN

Related Posts

Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara
Nasional

Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara

Agustus 18, 2025
Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru
Daerah

Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru

Agustus 17, 2025
Meriah, Upacara HUT RI di Disdik Sulsel
Daerah

Meriah, Upacara HUT RI di Disdik Sulsel

Agustus 18, 2025
73 Pemuda-Pemudi Resmi Dikukuhkan sebagai Paskibraka Sulsel 2025
Daerah

73 Pemuda-Pemudi Resmi Dikukuhkan sebagai Paskibraka Sulsel 2025

Agustus 16, 2025
Gubernur Sulsel Pimpin Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-64 di CPI Makassar
Daerah

Gubernur Sulsel Pimpin Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-64 di CPI Makassar

Agustus 15, 2025
SMAN 10 Maros Ikuti Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-64 di Makassar
Daerah

SMAN 10 Maros Ikuti Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-64 di Makassar

Agustus 15, 2025
Please login to join discussion

Cuaca

Fans Page

Teropong Aspirasi Masyarakat.com

Paling Popoler

  • Disdik Sulsel Tugaskan 200 Pegawainya Hadiri Penyerahan SK PPPK Formasi 2024

    Disdik Sulsel Tugaskan 200 Pegawainya Hadiri Penyerahan SK PPPK Formasi 2024

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Delapan Pemuda Rantebulahan Memulai Bertani Mandiri, Tanpa Sponsor dan Bantuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penantian Panjang Terbayar, PPPK Sulsel Resmi Terima SK Pengangkatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPPK Dijanji Rapelan Gaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Bertahun-Tahun Terbayar, PPPK Disdik Sulsel Terima SK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siswa SMAN 24 dan 25 Makassar Laksanakan MPLS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disdik Gelar Coaching Clinic Pengelolaan Kinerja Pegawai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Arsip

  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
Teropong Aspirasi Masyarakat

Media Online Teropong Aspirasi masyarakat

Pos-pos Terbaru

  • Peristiwa 80 Tahun Silam: Berita Proklamasi Kemerdekaan RI Lolos Sensor Sampai di Surabaya
  • Siswi SMAN 14 Makassar Jadi Pembawa Baki pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara
  • Keluarga Besar Nenek Daeng Baji Gelar Lomba Meriahkan HUT RI di Pantai Biru

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Nasional
  • News
  • Olaraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Teknologi
  • Uncategorized

© 2021 - 2021 Teropong Aspirasi Masyarakat

Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi

© 2021 - 2021 Teropong Aspirasi Masyarakat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Kirim Berita

    error: Konten dilindungi !!