Makassar:
teropongaspirasimasyarakat.com
Pelaksanaan tes wawancara assessment di hari terakhir untuk kepala sekolah dan guru penggerak, SMAN, SMKN dan SLB telah selesai dilaksanakan.
Sebanyak 713 kepala sekolah dan guru dari 520 sekolah SMAN, SMKN dan SLB se-Sulsel yang mempunyai Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS) sebagai persyaratan dan guru penggerak untuk mengikuti assessment pada hari ini telah mengikuti tes wawancara, yang dilaksanakan di SMKN 2 Makassar, Sabtu pagi (09/04/2022).
Sebelumnya, pelaksanaan assessment sudah berlangsung sejak Rabu dan Kamis tanggal 6-7 April dengan tes pertama CAT (Komputer), dan dilanjutkan hari Kamis dan Jumat tanggal 7-8 April tes psikotes dan pada hari ini Sabtu tanggal 9 April 2022 dilakukan tes wawancara.
Dalam pelaksanaan wawancara hari ini, terdapat 9 penguji yang melakukan wawancara kepada peserta, diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg, Sekretaris Pendidikan Sulsel, Drs. Harpansa, MM, Kepala Bidang Pembinaan SMA, Asqar, SE, MM, Kepala Bidang Pembinaan SMK, Dra. Hj. Andi Ernawati, M.Pd, Kepala Bidang GTK Disdik Sulsel, Dr. Muhlis, TGUPP Bidang Pendidikan, Prof. Hamzah Upu, Korwas Pendidikan, Dr. Muliono Caco, Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Dr. Adi Suryadi Culla dan Pengawas Laely.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg saat di wawancara mengatakan bahwa, pelaksanaan assessment alhamdulillah berjalan dengan lancar, karena semua yang kita rencanakan dari hari pertama sampai hari ini, mulai tes CAT (Komputer), Psikotes dan Wawancara berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah semua kepala sekolah hadir, dan ada pun kepala sekolah yang tidak sempat hadir dikarenakan sakit dan lagi tugas diluar, nanti kita jadwalkan untuk susulan buat mereka,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, tujuan dan harapan pelaksanaan assessment ini ada dua, yaitu pengembangan kompetensi dan pengembangan karir kepala sekolah.
“Jadi nantinya kami akan mendapatkan data-data tentang gap kompetensi apa yang bisa di isi melalui kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi dan pelatihan, serta pola pengembangan karirnya setelah kita melihat potensinya dikembangkan kemana, apakah diatas, disamping atau vertikal,” jelas Setiawan Aswad.
Sementara itu, Muliayana Tanjung A. Parenrengi, S.Pd, peserta assessment dari SMKN 2 Luwu Timur mengatakan, saya bersama dengan teman-teman yang lain mengucapkan rasa syukur karena kepala sekolah dan guru yang memiliki NUKS dan guru penggerak telah selesai mengikuti assessment yang telah dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulsel selama beberapa hari ini, mulai tes tertulis, psikotes dan terakhir wawancara.
“Secara pribadi, assessment ini sangat penting bagi kita khususnya kepala sekolah, karena bukan hanya merefresh, tetapi untuk meningkatkan kembali tugas dan tanggung jawab kita sebagai kepala sekolah,” ujar Muliayana Tanjung A. Parenrengi.
“Tanpa adanya assessment yang berkala, bisa saja setiap kepala sekolah lupa dengan tupoksinya masing-masing, dan ini sebagai bahan evaluasi bagi kami semua, serta menjaga integritas kami demi kemajuan pendidikan di Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Sekolah SMAN 14 Makassar, Hj. Nurhidayah Masri mengatakan, selain pengembangan kompetensi dan pengembangan karir kepala sekolah, juga assessment ini sebagai ajang silaturahmi bersama dengan teman-teman kepala sekolah yang ada di Sulawesi Selatan.(Muh Ahmad).