Makassar:
teropongaspirasimasyarakat.com
Dalam rangka persiapan launching Amaliah Ramadhan 1443 Hijriah, dengan metode Sinergi, Energi dan Resonansi (SER), Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel melakukan rapat bersama dengan TGUPP Bidang Pendidikan dan sejumlah Ormas Islam, yang dilaksanakan di Toraja Room Lantai 1, Kantor Gubernur Sulsel, Selasa 5 April 2022.
Pada kegiatan rapat persiapan launching Amaliah Ramadhan hari ini, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg, Sekretaris dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Drs. Harpansa, MM, Kepala Bidang Pembinaan SMK, Dra. Hj. Andi Ernawati, M.Pd, Kepala Bidang GTK Disdik Sulsel, Dr. H. Muhlis Mallajareng, Koordinator TGUPP Bidang Pendidikan, Prof. Hamzah Upu, DMI Sulsel, Muhammadiyah Sulsel, Badan Kontak Majelis dan Ormas Islam lainnya.
Dalam keterangannya, Kadisdik Sulsel Setiawan Aswad mengatakan bahwa, bagaimana kita mencoba melihat dan menginditifikasi isu-isu yang dikaitkan dengan sasaran strategis Pemprov Sulsel, khususnya angka putus sekolah, penguatan karakter peserta didik dan literasi kitab suci.
“Itu semua isu-isu yang kita diskusikan tadi dari semua stakeholder yang ada, dan kita mencoba mendapatkan momentumnya pada bulan Ramadhan,” ujar Setiawan.
Selain itu, kata Setiawan, Amaliah Ramadhan Sinergi, Energi dan Resonansi (SER) nantinya akan berkelanjutan, bukan hanya di Bulan Ramadhan. Nanti ada isu-isu tematik yang akan kita angkat bersama, dan kemudian bagaimana isu itu digarap dengan sinergitas yang melibatkan seluruh stakeholder sehinga berdampak besar dalam pencapaian sasaran.
“Insya Allah Pak Gubernur memberikan persetujuan untuk melaksanakan kegiatan ini. Tadi kita rapat memperjelas apa kegiatannya, siapa penanggungjawabnya dan nanti kita akan laporkan kepada Gubernur sebelum beliau melaunching kegiatan ini,” jelas Setiawan Aswad.
“Harapan kami setelah di launchingnya Amaliah Ramadhan ini, bagaimana kita menjawab beberapa persoalan yang terkait dengan isu-isu angka putus sekolah, pembentukan karakter peserta didik dan bagaimana menguatkan program strategis lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator TGUPP Bidang Pendidikan, Prof. Hamzah Upu mengatakan, saya sudah mendengarkan isu-isu yang muncul seperti buta aksara, buta latin dan buta Al-Qur’an, ini semua yang menjadi isu-isu sasaran strategis Pemprov Sulsel.
Ia pun menambahkan, harus ada upaya afirmatif bagaimana isu itu diselesaikan melalui politik anggaran, bagaimana mengarahkan kebijakan dan anggaran itu untuk mendukung semua pemecahan isu tersebut.
“Di sektor Disdik Sulsel, harus melihat itu semua. Bagaimana fokus pada pencapaian sasaran, kemudian bagaiamana sumber daya dan anggaran khususnya diarahkan kepada capaian sasaran tersebut,” jelasnya.(*).
