Sidrap:
teropongaspirasimasyarakat.com
Sekretaris Disdik provinsi sulawesi selatan. Drs Harpansa MM, mengapresiasi inisiatif guru korban pemukulan yang Berakhir dengan Damai di Sidrap
Viralnya beberapa hari yang lalu kasus tersebut yang menimpa salah seorang guru di SMKN 5 Sidrap Kab. Sidenreng Rappang telah menaruh perhatian khalayak ramai baik dari komunitas guru maupun dari unsur PGRI tak menutup Plt Gubernur Sulawesi Selatan memerintahkan krpada kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan untuk memantau lansung permasalahan tersebut di SMKN 5 Sidrap.
Pada hari Selasa (8/2/2022) Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Drs. Harpansa, P., M.M, yang didampingi Ketua MKPS Kab. Sidrap Muhammad Alimin, S.Pd., M.Si, Ketua MKKS SMA Kab. Sidrap Yusri, S.Pd., M.Si, Ketua MKKS SMK Kab. Sidrap Drs. H. Sultan Laobo., M.Pd yang juga Kepala SMKN 5 Sidrap serta Sudarta, S.Pd.
Dalam kunjungan Sekdis Disdik tersebut menanyakan langsung kepada guru korban pemukulan tersebut menjelaskan kronologis kejadian yang menimpa dirinya Sudarta.
Setelah konfirmasi guru korban pemukulan Sudarta menyatakan bahwa saya sudah damai dengan pihak pelaku kemarin Senin (7/2/2022) yang difasilitasi oleh dari pihak Polres Sidrap dan Pengurus. PGRI Kab. Sidrap Drs. Muslimin, M.Si maupun dari Dewan Pendidikan Kab Sidrap H. Sidrajuddin Hairi.
Sudarta menambahkan menurutnya adanya damai dengan pihak pelaku karena pihaknya pelaku memohon maaf atas kejadian dan atas kehilapannya hingga melakukannya kepadanya.
Dari Awalnya memang masih belum ada kata damai. Namun setelah dipertemukan pelaku yang ada di Sel Tahanan Polres Sidrap, pelaku tersebut bersujud di kaki Sudarta sehingga rasa iba dalam dirinya muncul sebagai seorang pendidik tidak tega rasanya jika tidak damai jelasnya.
Sekretaris Disdik Provinsi Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Sudarta, karena memaafkan orang itu tidak gampang apalagi orang yang telah memukulnya, namun dengan jiwa pendidik yang dimiliki Sudarta sangat kami apresiasi. Namun perlu dihimbau kepada masyarakat jika ada laporan siswa ke orang tua jangan langsung ditanggapi dengan emosi perlu diklarifikasi apa betul laporan anak itu atau tidak, karena anak yang ada di sekolah adalah anak guru yang tidak mungkin guru mau mencelakai anak, namun mereka membina dan membimbing menjadi anak yang berbakti dan menjadi anak-anak kita untuk mengñejar masa depannya, ujarnya.(Muh Ahmad).