Makassar : teropongaspirasimasyarakan.com
Setiap kedatangannya memang selalu dirindukan, sebaliknya perpisahan selalu di iringi haru dan sedih bahkan kadang ditangisi. Nampaknya kalimat ini nampak pada perpisahan Prof Dr Muhammad Jufri, MSi, MPsi, Psikolog.
tangis dan haru mengiringi pelepasan Prof Jufri, yang secara resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, sejak Jumat (24/9 2021) acara pelepasannya dilaksanakan di Gedung Guru Disdik Sulsel, Senin (27/9 2021).
Sejatinya, kalimat ‘Kedatangannya selalu dirindukan tapi setiap kepergian dan perpisahan pasti selalu ada kesedihan bahkan ditangisi’, itulah sering kali diungkap pada setiap kesempatan dalam sambutannya, terutama ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah, sekaligus mengajak kepada semua pihak dilingkup dinas pendidikan Sulsel, untuk selalu berbuat baik, berprilaku sopan, saling menghargai dalam hal-hal baik lainnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H Hery Sumiharto, SE.M.Ed sepanjang memberikan sambutan dan kesan-kesan menurutnya, selama bersama Prof Jufri, mereka terlihat tak kuat membendung rasa kesedihan dengan Suaranya bergetar dengan mata berkaca-kaca berurai butir-butir air, jatuh satu, satu ke pipi.
Hery Sumiharto terpaksa mengimbangi lanjut sambutan dengan menyanyian lagu daerah makassar berjudul, Tena Ruanna, satu lagu dalam mengimbang pidatonya.
lanjut
Selama satu tahun, satu bulan dan tujuh hari, kata Hery Sumiharto, kami bersama Prof Jufri dengan berbagai suka dan duka. Hery mengakui tentu ada sejumlah tantangan maupun masalah. itu menurutnya bukan menjadi Hal yang penghalang dalam suatu tujuan, karena lebih awal telah membuat tagline; ‘Sucikan Hati, Ikhlas Bekerja’ membuat kami bekerja enjoy, bekerja tulus dan bertanggung jawab.
Kebersamaan satu tahun, satu bulan dan tujuh hari, kata Hery Sumiharto, memang waktu tergolong singkat namun kebersamaan selama itu sulit ditutupi kesedihan untuk tidak meratapi perpisahan ini.
Begitu banyak kesan, mulai dari awal beliau melangkahkan kaki di Disdik ini.
“Orangnya menyenangkan, cara beliau bertutur kata, memotivasi dan membangkitkan semangat teman-teman, beliau perlihatkan sangat baik,” ujar Hery Sumiharto.
Tak hanya, Hery Sumiharto. Sebab tiga pembicara sebelumnya yang diberikan kesempatan memberikan kesan-kesan terhadap pakar psikologi pendidikan ini, juga tak bisa menahan haru dan mengaku sangat terkesan karena sejumlah terobosan yang beliau lakukan.
Tiga pembicara itu adalah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Dr Abd Rahim, SH.MPd mewakili para Kacabdis, Ketua MKKS SMK Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Umar Patta, SPd.MSi mewakili para Ketua MKKS, sebagai Ketua, Kepala SMAN 20 Makassar, Mirdang Midding, SPd.MPd mewakili para Kepala UPT SMA, SMK dan SLB.
Mirdang Midding yang mengakui bersahabat dengan Prof Jufri bukan hanya pada saat sekarang ini namun menurutnya sejak dari bangku kuliah turut memberi apresiasi. “Engkau telah menata dermaga ini dengan sangat baik untuk penerusmu,” ujar Mirdan dengan bibir bergetar.
Sedih, senang, susah dan Bahagia kita telah lewati bersama, Dan tercatat dalam buku memory bahwa pernah seorang putra Tanah Jampea Sang Motivator menjadi nahkoda di Lembaga mulia Disdik Sulsel. “Prestasimu tak terhitung, kreasi, inovasimu menjadi fakta sejarahmu,” ujar Mirdang bergetar.
Prof Jufri yang sejak dari tadi menyimak kalimat demi kalimat para pembicara sebelumnya juga berkali-kali harus mengeringkan air matanya dengan tisyu saat gilirannya berpidato.
Hari ini, kata Prof Jufri, ada satu istilah yang saya bantah pengertiannya, tentang perpisahan, jika artinya adalah berjauhan jarak satu orang dengan orang lain atau lebih secara fisik dan psikis. “Untuk berpisah fisik mungkin iya, tapi psikis tidak!!!” tegasnya.
Saya tidak akan pernah dipisahkan dengan kalian semua, orang-orang baik yang saya temukan sebagai saudara-saudara saya. Ini juga menyebabkan, kenapa waktu setahun lebih bersama kalian di tempat ini serasa sangat sebentar sekali.
Prof Jufri mengaku selama setahun lebih di Disdik tidak pernah merasakan lelah sedikitpun. Bahkan pulang terlambat dan datang lebih cepat atau lebih awal “Semangat itu lahir karena saya bertemu tim kerja yang solid, saya bertemu saudara yang tak sedarah, dan bertemu orang-orang baik yang berjiwa baik pula,” tuturny.
Mungkin kalian tidak pernah sadari kalau kedekatan yang kita bangun dalam rumah besar bernama Disdik ini adalah biang dari semangat yang hebat, katanya, biang dari program pendidikan Sulsel yang menggema, biang dari persaudaraan yang jika hari ini kita akan dipisah jarak maka akan lahir rasa kehilangan dan akan menumbuhkan rindu yang subur.
Prof Jufri mengatakan, masih banyak tugas yang kita rencanakan belum menjadi kenyataan. Inilah salah satu membuat rasa sedih itu, harusnya kita masih bersama menjadikan mimpi itu menjadi nyata.
Prof Jufri mengaku telah memiliki tim kerja yang hebat ucapnya. Demikianpun sebaliknya, para pegawai Disdik Sulsel mengaku telah memiliki pemimpin yang hebat.(Muh).