Makassar teropongaspirasimasyarakat.com
Menjawab permasalahan belajar jarak jauh di masa pandemi Covid-19, PT Balai Pustaka (Persero) menghadirkan inovasi guna mendukung
proses belajar mengajar untuk pelajar Indonesia.
Terlebih, di masa pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari setahun dan mengakibatkan proses belajar dilakukan dari rumah.
Maka itu salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Balai Pustaka merupakan ujut perhatian bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulsel maupun Pemerintah Kota Makassar, membuat terobosan baru di sektor pendidikan. Inovasi itu yakni dengan meluncurkan aplikasi sosial media pendidikan, yang bernama ‘Barugasikola’ merupakan gabungan aplikasi multi fungsi yang dapat dengan mudah, mengangkat tagline ‘Merdeka Belajar Merdeka Mengajar’.
Adapun nama aplikasi ini dapat menggunakan bahasa Bugis-Makassar, sebab pembelajaran jarak jauh tersebut memang diinisiasi oleh orang Sulawesi Selatan.
Sebagai mana informasi, sikola artinya sekolah atau tempat mendapatkan pendidikan. Maka itu Barugasikola bisa diartikan sebagai Gerbang pendidikan.
Adapun beberapa fitur yang terdapat dalam aplikasi Barugasikola, di antaranya media sosial pendidikan, ruang kelas, ruang sekolah, ruang kreasi, ruang pustaka, ruang ibadah, ruang enterpreneurship dan toko Balai Pustaka.
Sekadar diketahui, peluncuran Barugasikola ini sebenarnya telah dilakukan di Makassar pada Sepetember 2020 lalu, dengan acuan bahwa
Indonesia itu bukan hanya di wilayah barat saja yang maju.
Peluncuran ini juga menjadi momentum sebagai ujut nata kemajuan pendidikan di wilayah timur Indonesia.
Direktur Utama PT Balai Pustaka (Persereo), Dr. Ir. Achmad Fachrodji, Barugasikola ini telah dirancang sejak awal 2020 lalu. Aplikasi ini tergolong aplikasi multi fungsi dapat
menggabungkan media sosial dalam satu aplikasi yang terintegrasi.
“Selain itu bisa bermedia sosial, aplikasi ini sangat memungkinkan untuk menjadi sarana dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa berlangsung di mana saja, untuk itu melalui
media dalam jaringan (daring),” kata Fachrodji
Project Manager Barugasikola, Kusdary F. Ridho menambahkan, aplikasi ini menghubungkan warga dan dalam lingkungan sekolah untuk berkomunikasi.
“Dengan sistem yang kami kembangkan, sekolah juga memiliki sistem aplikasi gratis untuk manajemen internal, dan mobile aplikasi sebagai media untuk mendapatkan informasi sekaligus menjadi sarana berkomunikasi,” ujarnya.
“Media sosial Baruga sikola ini menjadikan sarana kominikasi masyarakat dan warga lingkungan sekolah untuk berinteraksi lebih transparan, serta terintegrasi, sehingga komunikasi yang tercipta lebih efektif,” sambungnya.
Aplikasi yang ditawarkan secara gratis ini, kata dia, dipastikan bisa mempermudah orang tua melihat kegiatan anaknya setiap saat. Di mana aplikasi ini bisa digunakan oleh siswa SD,/SMK.
“Harapannya, agar ke depan tidak ada lagi kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh. Aplikasi ini juga bisa diaplikasikan di seluruh Indonesia,”
katanya.
Sementara, salah seorang inisiator Barugasikola, Dr. H. Basri, S.Pd., M.Pd menambahkan, aplikasi ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan siswa belajar, dan juga memudahkan guru mengajar.
Basri menuturkan, salah satu tujuan utama dihadirkannya aplikasi Barugasikola ini adalah agar terjadi pemerataan akses pendidikan bagi
seluruh siswa yang ada di kota maupun di daerah pelosok.
“Selain memudahkan siswa untuk belajar di mana saja dia berada, aplikasi ini juga akan membantu sekolah yang kekurangan guru. Sebab,
semua materi pembelajaran itu ada di aplikasi ini. Aplikasi ini juga nanti akan menyeiakan bank soal untuk persiapan siswa ujian, bahkan
persiapan tes masuk ke perguruan tinggi,” kata Basri.
“Jadi dengan aplikasi ini, siswa tidak perlu lagi membayar atau mengikuti bimbingan belajar dengan biaya yang mahal. Semua sudah ada di
aplikasi Barugasikola. Itulah kenapa tagline dari aplikasi ini adalah Merdeka Belajar Merdeka Belajar. Kita mau siswa di pelosok juga bisa
berprestasi, bisa kreatif dan inovatif,” sambungnya.
Lebih jauh Basri mengatakan, aplikasi ini bisa menjangkau dan juga akan diterapkan atau digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Balai
Pustaka juga sudah melakukan roadshow ke daerah lain seperti, Jawa Tengah, DKIgo Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta dan
Banten. (muh).