Makassar: teropongaspirasimasyarakat.com
Pelantikan kepala SMA, SMK dan SLB se Sulsel hingga saat ini menjadi penantian yang tidak kunjung tiba, padahal sejumlah kepala sekolah telah mengikuti assesmen dan tentu saja itulah yang ditunggu para kepala sekolah terlebih khusus Plt kepala sekolah.
Menyikapi hal ini, bahkan ada Plt kepala sekolah di Sulsel pernah menanyakan kapan ada pelantikan dan tentu saja berharap agar posisinya sebagai Plt di sekolahnya sedapat mungkin bisa menjadi defenitif.
Rupanya menunggu kepastian pelantikan kepala sekolah.
Cukup menyita perhatian sebab, tidak sedikit kepala sekolah tentunya pada berharap harap cemas, ada yang ingin tetap oppo, demikian pula sejumlah Plt kepala sekolah ingin mendapat kepastian dirinya defenitif.
Kadisdik Sulsel Dr.Setiawan Aswad, M.Dev, Plg yang di konfirmasi media usai memimpin rapat di Aula Prof Dr.Amiruddin Disdik Sulsel senin, 6 Juni 2022 di sela-sela kesibukannya mengatakan bahwa, asesemen sudah dilakukan dan sekarang dalam proses penilaian terkait dengan penilaian kinerja dan terlihat dari kompetensi pengembangan karier, terakhir tadi (maksudnya kemarin) sudah ada data dari pengawas soal penilaian kinerja kepala sekolah, sebab kalau mau melalukan pengembangan karier dan pengisian gap atau analisa kebutuhan, kan harus dilihat dari itu semua, ujar Setiawan.
Lanjut, Kadisdik bahwa ini perlu hati-hati sebab menyangkut pola pengembangan karier seseorang kepala sekolah, dasarnya harus kuat, datanya harus jelas, kapan kita salah menempatkan bisa berdampak pada pengembangan karier yang bersangkutan serta kegiatan pengembangan kompetensi yang nantinya akan diberikan kepada mereka semua.
Terkait dengan pergeseran kepala sekolah, Setiawan mengatakan pergeseran itu dalam rangka menempatkan yang bersangkutan sesuai dengan kompetensinya dimana dia ditempatkan lalu memperhatikan domisilinya dan Gubernur selalu mengingatkan agar jika melakukan mutasi agar tentunya memberikan kemudahan, kenyamanan kepala sekolah untuk bekerja. indikatornya misalnya domisilinya yang bersangkutan dalam artian mungkin tidak dekat dari rumahnya tetapi paling tidak, dalam jarak atau jangkauan sebab rasional tidak menjadi beban buat kepala sekolah dari ongkos dan tenaga, yang pasti resikonya di perkecil.
Bahkan sudah ada proses dari beberapa kabupaten sudah ada proyeksinya ini profil kompetensi cocok dan ini berjalan dua-duanya, tidak hanya produk pengembangan kompetensi tetapi juga gap kompetensi, nanti kita beri rekomendasi yang bersangkutan di ikutkan pelatihan. Kalau
Soal jumlah Plt kepala sekolah, Setiawan tidak memberi angka pasti.
Menurutnya, itu agak besar mungkin sekitar 100 tapi ini bukan data akurat, nanti kami kroscek ulang.
Kadisdik juga menyebut bahwa, soal Plt kepala sekolah, pihaknya tidak menjamin seorang Plt akan menduduki jabatan difenitif, begitu juga tidak ada jaminan bahwa seorang kepala sekolah tetap di sekolah yang bersangkutan, bisa saja tergeser di tempat lain, tandasnya.(*)