Palopo, Teropongaspirasimasyarakat.com
26 Oktober 2024 – Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan telah berhasil menyelenggarakan Lokakarya 7 sebagai momen panen hasil belajar para Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan ke-10.
Kegiatan ini berlangsung di Kabupaten Luwu dan dihadiri oleh sejumlah pejabat, antara lain Kasubag Tata Usaha Wilayah XII Palopo Adam Syah, Sekretaris Daerah Luwu Drs. H. Sulaiman, MM, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Andi Pallanggi, S.STP, Kasubag Tata Usaha Cadis Wilayah XI Adam Syah Sado, S.Hut, serta Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Jufri, S.Pd.
Lokakarya ini dilaksanakan di Tribun Lapangan Andi Djemma, Kabupaten Luwu, dengan partisipasi 45 CGP dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMK dan SMA se-Kabupaten Luwu. Para peserta juga berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Dalam arahannya, Kasubag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII, Adam Syah, menyampaikan harapan agar CGP dapat menjadi pelopor perubahan di setiap satuan pendidikan. “Diharapkan para Guru Penggerak dapat membangun ekosistem pendidikan yang berdaya saing, serta adaptif terhadap perubahan yang terjadi,” ujarnya. Selain itu, Guru Penggerak diharapkan menjadi pemecah masalah (problem solver), yang mampu melihat permasalahan sebagai tantangan untuk menemukan solusi adaptif, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, serta berbagi praktik baik demi menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya saing.

Lokakarya ini merupakan bagian akhir dari rangkaian program Pendidikan Guru Penggerak yang bertujuan untuk menciptakan guru-guru inspiratif yang siap membawa perubahan positif di lingkungan pendidikan. Setiap peserta dalam acara ini mempresentasikan hasil belajar dan inovasi yang telah mereka kembangkan selama program berlangsung.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi praktik terbaik, tetapi juga momentum penting bagi para guru untuk berkolaborasi dan saling menginspirasi,” ujar perwakilan dari Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan. Para CGP diharapkan dapat menjadi agen perubahan di sekolah dan lingkungan pendidikan, membawa pembaruan dalam metode pengajaran, serta meningkatkan kualitas pendidikan di daerah masing-masing.
(Muh Ahmad)