Teropong Aspirasi Masyarakat
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • Login
  • Home
  • News
    • Semua
    • Daerah
    • Nasional
    Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto

    Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto

    Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai

    Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai

    Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

    Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

    Olimpiade Jaringan MikroTik 2025: Ajang Prestisius untuk Siswa SMK

    Olimpiade Jaringan MikroTik 2025: Ajang Prestisius untuk Siswa SMK

    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi
  • Home
  • News
    • Semua
    • Daerah
    • Nasional
    Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto

    Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto

    Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai

    Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai

    Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

    Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

    Olimpiade Jaringan MikroTik 2025: Ajang Prestisius untuk Siswa SMK

    Olimpiade Jaringan MikroTik 2025: Ajang Prestisius untuk Siswa SMK

    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
Teropong Aspirasi Masyarakat
Home News

Tantangan Mengajar Seni Budaya di Sekolah
(Edisi ke 2)
By. Dr. Sri Darmawati. M, M.Pd
(Guru Seni Budaya SMAN 23 Makassar)

Muh. Ahmad by Muh. Ahmad
Desember 6, 2022
Reading Time:5min read
0
Tantangan Mengajar Seni Budaya di Sekolah(Edisi ke 2)By. Dr. Sri Darmawati. M, M.Pd(Guru Seni Budaya SMAN 23 Makassar)

Makassar:Teropongaspirasimasyarakat.com
Pada edisi pertama, penulis telah menguraikan bagaimana kontribusi seni budaya di sekolah.
Edisi kedua membahas tantangan membelajarkan seni di sekolah.

RELATED POSTS

Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto

Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai

Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Menurut Ki Hajar Dewantara pengertian seni merupakan hasil keindahan sehingga bisa menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya. Oleh sebab itu, perbuatan manusia yang bisa mempengaruhi serta menimbulkan perasaan indah adalah seni. Sedangkan Hillary Bel, mengatakan seni merupakan istilah yang dipakai untuk semua karya yang bisa menggugah hati siapa saja yang melihatnya dan juga untuk mencari tahu siapa penciptanya. Sedangkan pengertian budaya adalah suatu cara hidup yang dapat berkembang secara bersama pada suatu kelompok orang dengan cara turun-temurun dari suatu generasi ke generasi.
Harry Sulastianto: Pengertian seni budaya adalah suatu keahlian mengeluarkan ide-ide serta pemikiran indah, termasuk mewujudkan kemampuan dan imajinasi pandangan akan suasana, benda atau karya yang bisa menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan peradaban yang lebih maju.

Tujuan pendidikan seni di sekolah adalah agar siswa mendapatkan pengalaman dalam berkarya, pengalaman dalam menciptakan konsep karya, pengalaman berestetika dan pengalaman untuk merasakan fungsi pendidikan seni bagi kehidupan.

Kesempatan belajar berekspresi merupakan salah satu tujuan pembelajaran seni budaya. Tujuan pembelajaran hanya dapat dicapai oleh siswa melalui kesempatan berlatih dan dengan bimbingan guru yang kompeten dibidangnya. Hasil berlatih ini akan semakin memotivasi siswa saat diapresiasi dengan baik oleh guru maupun seluruh warga sekolah.

Hasil wawancara penulis terhadap siswa disalahsatu sekolah mengatakan, belajar seni budaya adalah pelajaran yang menyenangkan karena siswa diberikan kesempatan mengekspresikan minat dan bakat seni yang dimiliki terutama pada kegiatan di dalam maupun diluar kelas (ekstrakurikuler).
Kegiatan berekspresi sekaligus menjadi sarana hiburan dan silatuhrahmi.

Siswa senang diberi tugas proyek diantaranya menyusun sebuah kegiatan pentas seni (Pensi)
Siswa menyatakan dengan adanya kegiatan proyek ini mereka mengerti dan paham untuk merencanakan kegiatan, melaksanakan sampai menyusun pelaporan.
Pada proses belajar, siswa mampu membentuk kepanitiaan, menyusun acara, mengelola keuangan dan sebagainya.
Dengan tanggungjawab yang diberikan oleh guru seni budaya, telah mengantarkan siswa/siswi membentuk karakter positif seperti mampu bekerjasama, disiplin, jujur, bertanggungjawab, berani, dsb.

Membelajarkan seni tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sekedar berteori. Agar bisa bernyanyi dengan baik harus melalui proses latihan. Demikian pula belajar melukis, menari, bermain musik dan melakonkan drama.

Buy JNews
ADVERTISEMENT

Beberapa sekolah menganggap, dengan cukup bisa bernyanyi dan menggambar maka guru tersebut sudah layak untuk diberi tugas mengampu mata pelajaran tersebut. Padahal membelajarkan seni tentu tidak sesederhana itu.
Bahkan masih ditemukan dibeberapa sekolah, agar mata pelajaran seni budaya bisa terselenggara, sekolah cukup menunjuk guru mata pelajaran lain untuk mengampunya (sumber:wawancara)

Guru seni yang profesional bukan hanya ahli dalam menguasai ilmu seni namun harus memiliki keahlian dalam mengajarkan ilmunya kepada para peserta didik. Keahlian guru seni dalam dalam menguasai bidang ilmu seni harus diiringi dengan kemampuan memahami keadaan peserta didik, analisis dan pengembangan kurikulum, merencanakan pembelajaran seni, melakukan penilaian dan evaluasi.

Muhajir Effendy (mantan Mendikbud) menyatakan selama ini pendidikan lebih menekankan kepada masalah membaca, menulis, dan menghitung. Padahal di sisi lain, ada tiga hal yang terabaikan, yang juga perlu diberikan perhatian, yaitu masalah etik, estetik dan kinestetik.
Kegiatan itu banyak diabaikan sebagai penilaian di sekolah karena itu ada orangtua yang sangat bangga kalau anak-anaknya dapat matematika 10, dapat 10 sejarah, kimia dan olahraga tapi tidak bangga kalau anaknya dapat nilai menari 10,” ujarnya.

Muhadjir menjelaskan, etik berkaitan dengan tata nilai dan sopan santun, adat istiadat, dan toto krama. Estetika berkaitan dengan masalah keindahan dan kinestetik, yakni kegiatan yang berkaitan dengan masalah penguatan fisik dan otot yang biasanya lebih diarahkan menjadi kegiatan yang bersifat gymnastic atau kegiatan olahraga.

Dari penjelasan di atas dapat dimaknai bahwa membelajarkan seni tentu membutuhkan guru yang kompeten dibidangnya. Bukan sekedar mengajarkan bagaimana cara menyanyi atau menari tetapi terpenting adalah bagaimana pemahaman serta keterampilan yang telah dimiliki oleh siswa dibarengi dengan attitude yang baik. Tidak sombong, egois dan dapat menjadi life skill setelah menyelesaikan studi.

Namun kenyataan yang ditemui di sekolah adalah adanya tantangan yang dihadapi guru saat membelajarkan seni, antara lain ketersediaan sarana prasarana yang belum mendukung seperti belum memiliki ruang seni/laboratorium seni, selain itu masih ada guru yang mengajar seni bukan berlatarbelakang seni, serta masih adanya pola pikir yang “konvensional” dan tidak mengikuti perkembangan pendidikan era 4.0 ke era 5.0 oleh segelintir guru yang menganggap pembelajaran seni tidak terlalu penting.

Belajar seni budaya di sekolah dianggap sebagai mata pelajaran pelengkap saja.
Menganggap pelajaran seni budaya adalah pelajaran remeh dan keberadaannya ingin dimarginalkan.
Keberadaan seni ada saat dibutuhkan saja, seperti mengisi acara-acara yang diadakan di sekolah.
Bahkan diperparah dengan teguran-teguran langsung kepada siswa jika dianggap ribut pada saat berlatih.
Bahkan terkadang menganggap belajar seni banyak menyita waktu siswa/siswi karena banyak menggunakan waktunya untuk berlatih praktek sehingga mengganggu mata pelajaran yang lain. (Sumber: wawancara)
Guru Seni kadang hanya dimintai pendapat saat sekolah ingin mengadakan sebuah acara. Hanya diminta untuk menyiapkan siswa sebagai pengisi acara.
Menganggap seluruh pertunjukan seni yang akan ditampilkan pada acara tersebut dapat dilaksanakan dengan sempurna seperti membalikkan telapak tangan.
Cukup menunjuk siswa menari atau bernyanyi maka dengan “bimsalabim” semua bisa sukses. Padahal sangat jelas disampaikan bahwa sesuatu yang berhubungan dengan performance/penampilan tentu harus melalui proses, harus melalui penseleksian minat dan bakat dan melatih rasa percaya untuk tidak malu saat tampil.
Minat dan bakat inilah menjadi dasar untuk dilatih berulangkali hingga layak untuk ditampilkan.

Yang menarik dari pengalaman seorang guru seni musik saat harus mengatakan kepada guru mata pelajaran lain “jika tidak ada suara saat berlatih bernyanyi, berarti guru seni tersebut tidak sedang mengajar” berarti guru tersebut tidak sedang melaksanakan kewajibannya.
Cerita lainnya adalah saat guru seni harus mengajarkan materi musik kontemporer.
Siswa diminta membawa benda-benda yang bisa menghasilkan bunyi. Seperti panci, galon, botol, sendok dan lain-lain.
Maka bisa dibayangkan suasana belajar di dalam kelas. Pastilah riuh dan kacau.
Maka dibutuhkan kejelian dan kepiawaian seorang guru seni untuk bisa meramu dan mengkondisikan situasi belajar yang kondusif dan tidak mengganggu kelas lain.
Jika tidak memiliki ruang khusus, guru berinisiatif membawa siswa ke tempat yang lebih tenang di luar kelas.
Tantangan lain belajar seni budaya di sekolah adalah masih adanya pola pikir beberapa guru yang justru banyak mengkritik guru seni budaya. Kegesitan dan semangat guru seni budaya tidak diragukan. Hal ini karena mereka terbiasa melakukan aksi. Terbiasa menampilkan performance secara individu maupun berkelompok, seperti melukis, bernyanyi solo, puisi dsb.
Percaya diri dan kemandirian inilah terkadang dianggap berlebihan.
Pola pikir ini harus dirubah. Bahwa sesungguhnya ketika mata pelajaran telah masuk dalam ranah kurikulum maka mau tidak mau semua harus saling mendukung dalam rangka meningkatkan mutu sekolah. (Dr. Sri Darmawati. M, M.Pd)

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
2
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Bagikan ini:

  • Skype
  • Pinterest
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Tumblr

Terkait

ShareTweetSendShareShare
Muh. Ahmad

Muh. Ahmad

Related Posts

Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto
News

Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto

Juli 12, 2025
Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai
News

Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai

Juli 8, 2025
Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo
News

Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Juli 8, 2025
Olimpiade Jaringan MikroTik 2025: Ajang Prestisius untuk Siswa SMK
News

Olimpiade Jaringan MikroTik 2025: Ajang Prestisius untuk Siswa SMK

Juli 7, 2025
Pemeriksaan Urine Test pack Narkoba dan Sosialisasi Pada Satuan Pendidikan Bulukumba di SMKN 1
News

Pemeriksaan Urine Test pack Narkoba dan Sosialisasi Pada Satuan Pendidikan Bulukumba di SMKN 1

Juli 4, 2025
Disdik Sulsel Gelar Sinkronisasi Aset Sekolah
News

Disdik Sulsel Gelar Sinkronisasi Aset Sekolah

Juli 2, 2025
Next Post
PGMI Gelar Pekan Ilmiah Antar Mahasiswa PGMI SE-Indonesia

PGMI Gelar Pekan Ilmiah Antar Mahasiswa PGMI SE-Indonesia

PGMI UIN ALAUDDIN MAKASSAR Sukses Menyelenggarakan Kegiatan Seminar Nasional

PGMI UIN ALAUDDIN MAKASSAR Sukses Menyelenggarakan Kegiatan Seminar Nasional

Please login to join discussion

Cuaca

Fans Page

Teropong Aspirasi Masyarakat.com

Paling Popoler

  • Ribuan Pegawai Non-ASN Disdik Sulsel Dirumahkan, Pemprov Instruksikan Penyesuaian Gaji Mulai 1 Juni 2025

    Ribuan Pegawai Non-ASN Disdik Sulsel Dirumahkan, Pemprov Instruksikan Penyesuaian Gaji Mulai 1 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepala Staf Kepresidenan Puji Smart School

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maros Kembali Pertahankan Juara Umum III di Kejurnas Shorinji Kempo Rektor Unhas Cup XVII

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 167 Guru Jalani Tes Uji Kompetensi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penutupan Meriah Electrical Skills Competition 2025, Teknik Listrik Poltekbos Kukuhkan Generasi Juara Teknik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMKN 1 Bulukumba Lepas 306 Siswa untuk Praktek Kerja Lapangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Arsip

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
Teropong Aspirasi Masyarakat

Media Online Teropong Aspirasi masyarakat

Pos-pos Terbaru

  • Basmi Pelacur Keadilan Oleh: Hartanto Boechori – Wartawan Utama Ketua Umum PJI – Persatuan Jurnalis Indonesia Jejak Jurnalisme Investigasi di Polres Mojokerto
  • Disdik Sulsel Terapkan kebijakan WFA Untuk Dukung Efisiensi Dan Kinerja Pegawai
  • Ketua PJI Sulsel Ucapkan Selamat kepada Naili Trisal dan Achmad Syarifuddin atas Kemenangan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Nasional
  • News
  • Olaraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Teknologi
  • Uncategorized

© 2021 - 2021 Teropong Aspirasi Masyarakat

Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Daerah
  • Kontak
  • Redaksi

© 2021 - 2021 Teropong Aspirasi Masyarakat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Kirim Berita

    error: Content is protected !!